CiriCiri Kerusakan Baterai UPS. Sama seperti barang elektronik lain, baterai UPS juga bisa mengalami kerusakan, yang jika dibiarkan dapat membuat UPS tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, atau bahkan UPS menjadi mati total / rusak. Maka dari itu sangat penting untuk pengguna UPS, mengenali ciri-ciri kerusakan pada Baterai UPS, agar tidak
Mengecek Baterai UPS – Ketersedian listrik dari PLN merupakan hal yang utama saat kita menggunakan komputer dan juga server. Namun proses pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN pun sering kita jumpai dan alami, hal ini tentunya akan mengakibatkan komputer rentan akan resiko rusak karena tidak melakukan proses shutdown sebagaimana mestinya. Selain itu terkadang kita temui file yang sudah kita kerjakan tidak bisa dibuka dengan baik karena file sudah mengalami corrupt. Untuk itu ketersediaan UPS Uninterruptible Power Supply menjadi sebuah keharusan guna melindungi data, file dan informasi disaat terjadinya pemutusan listrik oleh PLN karena komputer atau server mempunyai waktu untuk melakukan proses shutdown sesuai prosedur untuk menghindari file corrupt. Baca juga Begini Cara Memeriksa Kesehatan Baterai Smartphone Namun, setiap perangkat elektronik memiliki masa operasinya, demikian juga dengan UPS. Dalam kesempatan ini, penulis mencoba untuk membagi cara mudah mengecek UPS masih dalam kondisi bagus atau tidak. Langkah pertama adalah dengan mencolokan kabel AC dari UPS ke outlet listrik kemudian nyalakan power UPS. Jika lampu LED power menyala, maka bisa dikatakan UPS masih bekerja sebagaimana mestinya. Jika tidak menyala, bukan berarti baterai di UPS sudah rusak atau sudah tidak mampu melakukan proses pengisian atau charging sebagaimana biasanya. Langkah kedua dalam proses pengecekan baterai UPS adalah, baca kembali buku manual atau petunjuk UPS tersebut. Lakukan pengisian ke baterai yang ada di UPS sesuai dengan arahan atau petunjuk yang disebutkan di buku manualnya. Ukuran baterai akan menentukan seberapa lama proses charging atau pengisian akan terjadi. Semakin besar kapasitas baterai maka semakin lama pula proses pengisiannya. Sebagai langkah ketiga, lakukan proses reset pada sirkuit internal breaker yang biasanya berada di bagian belakang atau di atas dari UPS. Baca buku manual kembali untuk mencari breaker tersebut. Yuk simak 17 Tips Meningkatkan Kemampuan Baterai Smartphone Langkah keempat dalam melakukan pengecekan baterai UPS adalah setelah melakukan reset seperti di atas maka kabel AC dihubungkan ke outlet “Surge Protector & Battery Backup” yang berada di belakang UPS, kemudian dinyalakan. Namun untuk informasi, UPS memang memiliki banyak outlet konektor tetapi tidak semuanya disuplai oleh baterai. Sebagai langkah terakhir, lepaskan atau unplug kabel AC UPS dari outlet listrik PLN. Jika perangkat yang kita hubungkan ke UPS masih tetap nyala maka kondisi UPS masih oke. Yang perlu diperhatikan sekarang adalah seberapa lama baterai mampu memberikan power ke perangkat komputer atau server dengan melihat kembali buku manual atau petunjuk yang ada. Jika sesuai dengan spesifikasi, maka UPS dengan baterai di dalamnya berarti dalam kondisi bagus. Sedangkan jika baterai tidak mampu lagi memberikan power ke perangkat computer atau server sesuai dengan buku manual UPS tersebut, maka perlu dianggarkan untuk membeli baterai UPS. Silakan merujuk ke buku manual atau vendor terdekat untuk mendapatkan baterai yang sesuai dengan UPS yang dipakai. Demikian lima langkah yang bisa kamu lakukan untuk memeriksa kondisi baterai UPS dalam kondisi masih baik atau tidak. Dalam prakteknya, baterai dari produsen merk ternama bisa digunakan selama 2 hingga 3 tahun walaupun saya sendiri sering baterai UPS yang mampu bertahan hingga 4 tahun. Kondisi saat UPS beroperasi juga menentukan berapa lama baterai bisa bertahan, semakin ideal lingkungan dimana baterai UPS bekerja, maka semakin mudah baterai mencapai daya tahan sesuai dengan spesifikasinya. Gunakan selalu baterai kering yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Baterai kering memang agak mahal dibandingkan dengan aki basah tetapi less maintenance dan praktis serta ramah lingkungan. Jika kamu menggunakan UPS termodifikasi dengan aki basah, harap perhatikan dengan benar segalanya mulai dari penempatan aki basah, perkabelan, metode charging dan faktor keamanan serta faktor lingkungannya. Jangan asal ganti baterai kering UPS dengan aki basah begitu saja karena metode charging-nya sudah berbeda. Semoga artikel singkat ini berguna dan bermanfaat. Untuk rekomendasi baterai UPS apa saja yang bisa digunakan dan tahan lama. Saran saya, gunakan baterai dengan merk yang sudah punya nama dan garansi minimal setahun.

10IC Android dan Ciri-Ciri Kerusakannya 10 IC Android dan Ciri-Ciri Kerusakannya 1. IC PA (Power Amplifier) 2. IC Charging 3. IC Bluetooth 4. Swift Antenna 5. Kristal 6. IC RF (radio frekwensi) / IF IC 7. UI (User Interface) 8. TX dan RX filter 9. EEPROM ( electrically erasable programable read only memory ) / MEMORY 10.

Baterai UPS merupakan salah satu part yang krusial dalam UPS. Pasalnya, jika Baterai UPS mengalami kegagalan atau kerusakan, maka UPS tidak dapat diffungsikan secara optimal bahkan UPS tidak dapat digunakan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Baterai UPS mengalami kerusakan atau kegagalan. Maka dari itu penting untuk para pengguna UPS mengetahui penyebab apa saja yang dapat membuat baterai UPS lebih cepat rusak. Berikut beberapa penyebab Baterai UPS lebih muda rusak atau mengalami penurunan kinerja Overcharging/Undercharging Salah satu cara agar UPS dapat selalu digunakan yaitu dengan memastikan cadangan daya pada baterai UPS tetap terisi penuh. Salah satunya dengan cara rutin melakukan pengisian ulang daya setelah UPS digunakan melalui rectifier charger atau charging system. Tidak dapat dihindari bahwa unntuk dapat mengisi daya baterai UPS, pasti menggunakan supply energi dari PLN. Namun ternyata sering kali input dari PLN mengalami turun ataupun naik, hal ini dapat menyebabkan charger undervoltage atau overvoltage. Jika undervoltage maka seolah-olah baterai tidak mendapat isi ulang daya, sedangkan jika overvoltage menyebabkan baterai overcharging dan baterai akan menggelembung. Oleh karena itu, penting unntuk selalu melakukan pengecekan/maintanance terhadap UPS ataupun Baterai UPS. Suhu lingkungan tidak sesuai UPS bereserta komponennya adalah salah satu barang elektronik yang perlu perhatian khusus dalam penyimpanan dan perawatannya. UPS harus berada di tempat dengan kondisi suhu yang ideal agar masa pakai UPS dapat berlangsung lama. Baterai UPS harus diletakkan pada tempat khusus dengan suhu sekitar 77 ℉ 25℃. Jika suhu ruang penyimpanan diatas 90-100 ℉ dalam waktu yang lama, maka dapat menimbulkan penumpukan kristal sulfat pada baterai UPS. Penumpukan kristal sulfat dapat mempersingkat masa pakai baterai UPS serta membuat waktu pengisian ulang baterai UPS semakin lama. Tidak hanya dalam suu tinggi, namun jika suhu ruangan terlalu renda pun dapat menyebabkan kegagalan pada baterai, karena suhu yang terlalu rendah sapat menimbulkan terjadinya pengendapat logan Lithium dan mengakibatkan irreversible capacity loss dan short-circuit. Tegangan float tidak tepat Setiap baterai UPS diproduksi dengan desain dan spesifikasi tertentu, termasuk spesifikasi berapa besar tegangan yang harus disesuaikan saat akan melakukan pengisian baterai. Hal tersebut tentu perlu diikuti, pasalnya apabila tegangan saat pengisian baterai tidak sesuai dengan spesifikasi bawaan, dapat mengakibatkan baterai mengalami kerusakan. Jika tegangan float terlalu rendah dari spesifikasi yang dianjurkan, biasanya akan terbentuk kristal sulfat pada pelat baterai yang kemudian akan mengeras. jika dibiarkan terlalu lama, maka kapasitas baterai akan lebih cepat berkurangan. Selain itu, jika tegangan float yang digunakan terlalu tinggi, maka akan menimbulkan gas hidrogen dan oksigen yang terlalu banyak. yang jika dibiarkan, akan menyebabkan kekeringan internal dan kegagalan pada baterai. Stop Kontak yang digunakan tidak baik Karena terlihat sepele, banyak yang sering mengabaikan kondisi stop kontak atau terminal listrik yang akan digunakan untuk mengisi baterai UPS. Padahal, stop kontak atau terminal listrik harus bersih, kering dan tidak longgar agar pengisian daya baterai UPS dapat optimal. Jika stop kontak atau terminal listrik terlalu longgar, dapat mengakibatkan resiko terjadinya peleburan baterai atau percikan pada koneksi yang longgar, yang dapat menyebabkan ledakan saat pengisian daya baterai UPS. Menggunakan baterai yang tidak sesuai Setiap UPS memiliki spesifikasi perangkat tertentu agar dapat berfungsi dengan optimal, terutama spesifikasi baterai UPS. Karena jika UPS tidak menggunakan baterai sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan UPS, maka akan berpengaruh terhadap fungsi atau kinerja UPS itu sendiri. Setiap baterai memiliki desain dan kualifikasi yang berbeda-beda. Tidak harus selalu menggunakan merk yang sama dengan UPS, namun yang perlu di perhatikan adalah spesifikasi baterai yang sesuai dengan kebutuhan dari UPS, agar tidak terjadi kegagalann fungsi baterai UPS ataupun kerusakan pada UPS. Penting untuk memilih dan menggunakan Baterai UPS yang telah memenuhi standar dan sesuai dengan kebutuhan UPS. Selain itu, penting juga untuk rutin melakukan pengecekan dan perawatan UPS oleh team yang telah berpengalaman, seperti adalah salah satu lini bisnis dari PT. NPS Pemuda Berdikarisma. PT. NPS Pemuda Berdikarisma adalah Data Center System Integrator yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Kami telah banyak menangani berbagai produk UPS APC mulai dari UPS kapasitas kecil sampai dengan kapasitas UPS Besar. melayani Jasa Pergantian UPS APC, Jasa Perbaikan UPS APC, Jasa Installasi UPS APC, Jasa Pemeliharaan UPS APC, Jasa Relokasi UPS APC dan Jasa Extend Warranty UPS APC. Hubungi kami segera untuk konsultasikan permasalahan UPS APC Anda!

6M1I.
  • 6xmc868icv.pages.dev/964
  • 6xmc868icv.pages.dev/940
  • 6xmc868icv.pages.dev/58
  • 6xmc868icv.pages.dev/857
  • 6xmc868icv.pages.dev/717
  • 6xmc868icv.pages.dev/287
  • 6xmc868icv.pages.dev/87
  • 6xmc868icv.pages.dev/721
  • ciri ciri baterai ups rusak