Mahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta20 Maret 2022 1221Hallo Rejani, kakak bantu jawab yaa. Transmigrasi karena adanya bencana alam termasuk jenis transmigrasi bedol desa. Berikut adalah penjelasannya. Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain. Terdapat berbagai macam jenis transmigrasi, salah satunya adalah transmigrasi bedol desa. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secara masal dan kolektif terhadap satu atau beberapa desa beserta aparatur desanya pindah ke pulau yang jarang penduduk. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam yang merusak desa tempat asalnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa transmigrasi karena adanya bencana alam termasuk jenis transmigrasi bedol desa. Semoga membantu yaa!
Terjadinyabencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari Pada saat tulisan ini dibuat, sedang terjadi bencana akibat ulah manusia yaitu perang Iran-AS yang berdampak pada tertembaknya pesawat komersial Ukraina yang membawa 170 penimpang oleh rudal Iran. Awal tahun 2020, DKI Jakarta untuk kesekian kali dilanda bencana banjir sebagai akibat tingginya curah hujan. Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga dilanda dua kejadian bencana alam yakni banjir bandang di Sentani, Papua dan gempa bumi di Nusa Tenggara Barat tahun 2019. Di belahan bumi lain terjadi kecelakaan pesawat terbang yakni Ethiopia airlines yang menyebabkan pesawat Boeing 737 Max di beberapa negara dilarang terbang. Lalu di New Zealand terjadi penembakan terhadap umat muslim yang sedang beribadah sholat Jumat dan menewaskan sekitar 40 orang. Bencana merupakan kondisi yang sulit bahkan tidak dapat diprediksi. Namun beberapa langkah penting dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan serta mengoptimalkan proses pembangunan dan perbaikan kembali Reich & Henderson, 2015. Langkah-langkah tersebut secara sistematik diterapkan melalui manajemen bencana, yaitu sebuah ilmu pengetahuan dan penerapan kolaboratif oleh berbagai disiplin dan otoritas pemerintahan, terhadap proses pengambilan keputusan, teknis manajemen dan pemanfaatan sumberdaya, untuk ambil bagian dalam proses dan tahap kebencanaan, dimulai dari pencegahan dan kesiapsiagaan perencanaan, respon cepat, pengurangan kehancuran, rekonstruksi, dan pembangunan S. W. A. Gunn, 2013. Lalu apakah itu bencana? Bagaimanakan pengklasifikasian bencana yang timbul di muka bumi ini? Artikel ini berupaya menjawab dua pertanyaan tersebut. PENGERTIAN BENCANA Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster, berasal dari kata Latin yaitu dis dan astro/aster. Dis berarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan aster berarti bintang. Dengan demikian secara harfiah disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan "kejadian yang disebabkan oleh konfigurasi astrologi perbintangan yang tidak diinginkan". Referensi lain mengartikannya sebagai "bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan" Coppola, 2015 & Etkin, 2016. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 1 PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BENCANA Oleh Ade HeryanaPENDAHULUAN Pada saat tulisan ini dibuat, sedang terjadi bencana akibat ulah manusia yaitu perang Iran-AS yang berdampak pada tertembaknya pesawat komersial Ukraina yang membawa 170 penimpang oleh rudal Iran. Awal tahun 2020, DKI Jakarta untuk kesekian kali dilanda bencana banjir sebagai akibat tingginya curah hujan. Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga dilanda dua kejadian bencana alam yakni banjir bandang di Sentani, Papua dan gempa bumi di Nusa Tenggara Barat tahun 2019. Di belahan bumi lain terjadi kecelakaan pesawat terbang yakni Ethiopia airlines yang menyebabkan pesawat Boeing 737 Max di beberapa negara dilarang terbang. Lalu di New Zealand terjadi penembakan terhadap umat muslim yang sedang beribadah sholat Jumat dan menewaskan sekitar 40 orang. Bencana merupakan kondisi yang sulit bahkan tidak dapat diprediksi. Namun beberapa langkah penting dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan serta mengoptimalkan proses pembangunan dan perbaikan kembali Reich & Henderson, 2015. Langkah-langkah tersebut secara sistematik diterapkan melalui manajemen bencana, yaitu sebuah ilmu pengetahuan dan penerapan kolaboratif oleh berbagai disiplin dan otoritas pemerintahan, terhadap proses pengambilan keputusan, teknis manajemen dan pemanfaatan sumberdaya, untuk ambil bagian dalam proses dan tahap kebencanaan, dimulai dari pencegahan dan kesiapsiagaan perencanaan, respon cepat, pengurangan kehancuran, rekonstruksi, dan pembangunan S. W. A. Gunn, 2013. Lalu apakah itu bencana? Bagaimanakan pengklasifikasian bencana yang timbul di muka bumi ini? Artikel ini berupaya menjawab dua pertanyaan tersebut. PENGERTIAN BENCANA Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster, berasal dari kata Latin yaitu dis dan astro/aster. Dis berarti buruk atau terasa tidak nyaman, dan aster berarti bintang. Dengan demikian secara harfiah disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan “kejadian yang disebabkan oleh konfigurasi astrologi perbintangan yang tidak diinginkan”. Referensi lain mengartikannya sebagai “bencana terjadi akibat posisi bintang dan planet yang tidak diinginkan” Coppola, 2015 & Etkin, 2016. Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul. Untuk sitasi Heryana, A. 2020. Pengertian dan Jenis Bencana. Jakarta Universitas Esa Unggul Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 2 Dalam Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief, definisi bencana disaster adalah S. W. A. Gunn, 2013 “The result of a vast ecological breakdown in the physical and functional relations between man and his environment, caused by nature or man, a serious and sudden event or slow, as in drought on such a scale that available resources cannot meet the requirements, and the stricken community needs extraordinary efforts to cope with the damaging situation, often with outside help or international aid” Terjemahan secara bebas, bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara fisik maupun hubungan fungsional antara manusia dengan lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia, berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak atau lambat, seperti pada kekeringan, dalam skala yang tidak dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas yang terdampak membutuhkan upaya yang luar biasa untuk menangani kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan bantuan dari masyarakat internasional. Pengertian bencana secara formal dinyatakan oleh Centre for Research on the Epidemiology of Disasters CRED. Lembaga ini mendefinisikan bencana sebagai berikut Etkin, 2016 “a situation or event which overwhelms local capacity, necessitating a request to the national or international level for external assistance, or is recognised as such by a multilateral agency or by at least two sources, such as national, regional or international assistance groups and the media” Terjemahan secara bebas, bencana adalah situasi atau kejadian yang membutuhkan kemampuan pemerintah lokal secara luar biasa, membutuhkan bantuan secara nasional dan internasional atau minimal dua lembaga internasional atau kelompok bantuan serta media nasional, regional dan internasional. Supaya kejadian/bencana tercatat dalam database CRED, maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut Etkin, 2016 a. Jumlah korban jiwa sebanyak 10 atau lebih b. Jumlah penduduk yang terdampak sebanyak 100 atau lebih c. Terdapat deklarasi/pengumuman kegawatdaruratan oleh negara atau pemerintah setempat d. Memerlukan bantuan internasional Namun demikian kriteria/definisi yang disebutkan oleh CRED mendapat kritik dari berbagai pihak karena tidak mengikutsertakan skala geografis, kerusakan per kapita. Misalnya terdapat perbedaan antara 10 kematian pada bencana yang terjadi dalam 1 menit dengan 1 bulan Etkin, 2016. Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 3 Pengertian lain diberikan oleh lembaga inernasional dibawah PBB yang menangani bencana secara internasional yaitu UNISDR. Lembaga ini mendefinisikan bencana internasional sebagai berikut Coppola, 2015 “serious disruption of the functioning of society involving widespread human, material, economic or environmental losses and impacts, which exceeds the ability of the affected community or society to cope using its own resources” Dengan demikian bencana menurut UNISDR memiliki karakeristik sebagai berikut 1. Terdapat gangguan disruptif terhadap berlangsungnya peradaban aecara serius 2. Gangguan tersebut meliputi kerugian dan dampak buruk terhadap kemanusiaan, material, ekonomi dan lingkungan. 3. Gangguan ini melebihi kemampuan masyarakat yang terdampak bencana, dalam menanganinya dengan sumberdaya yang dimiliki JENIS-JENIS BENCANA Klasifikasi berdasarkan sifat bencana Setiap bencana memiliki magnitude atau besaran dampak yang disebabkannya. Berdasarkan karakteristik tersebut tidak semua kejadian yang tidak diinginkan masuk dalam kategori bencana. Dalam terminologi kebencanaan ada perbedaan antara event, disaster dan catastrophe. Misalnya kebakaran sebuah rumah yang dapat ditangani oleh petugas pemadam kebakaran, masuk dalam kategori event atau kejadian, bukan disaster atau bencana Coppola, 2015. Catastrophe atau katastropik memiliki dampak yang lebih hebat dibanding bencana. Menurut Quarantelli, sebuah peristiwa masuk dalam kategori katastropik jika Etkin, 2016 a. Berdampak hebat terhadap hamper atau seluruh infrastruktur masyarakat b. Pemerintah setempat tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya bahkan berlanjut hingga masa recovery perbaikan pasca bencana c. Kegiatan sehari-hari masyarakat terganggu hampir setiap hari d. Komunitas masyarakat yang berdekatan tidak dapat memberikan bantuan Dilihat dari kemampuan pengelolaannya, bencana dapat terbagi menjadi tiga yaitu Coppola, 2015 UNISDR = United Nations Secretariat for International Strategy for Disaster Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 4 1. Bencana local local disaster, yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah local setempat seperti provinsi, kota. Jika tidak dapat ditangani maka menjadi bancana nasional. 2. Bencana nasional national disaster, yaitu bencana yang dapat ditangani oleh pemerintah nasional/negara setempat. Sama seperti bencana local, jika pemerintahan nasional tidak dapat menangani maka naik menjadi bencana internasional. 3. Bencana internasional international disaster, yaitu bencana yang harus ditangani oleh lembaga internasional atau koalisi beberapa negara yang membantu penanganan bencana. Bencana dapat juga digolongkan menurut kecepatan kejadiannya yaitu rapid disaster dan slow disaster Etkin, 2016. 1. Rapid disaster Kecepatan kejadian rapid disaster tentu lebih slow disaster. Rapid disaster yaitu bencana yang terjadi secara tiba-tiba atau sudden-onset disaster yang terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan dini dan biasanya memiliki efek menghancurkan selama berjam-jam atau berhari-hari. Contohnya antara lain gempa bumi, tsunami, gunung berapi, longsor, badai tornado, dan banjir. Kemampuan manusia dalam merespon dan memberikan bantuan kepada korban pada bencana ini bisa berlangsung dalam hitungan minggu hingga bulan, bahkan pernah mencapai 1 tahun, seperti bencana kekeringan, kelaparan, salinisasi tanah, epidemic AIDS, dan erosi Coppola, 2015. 2. Slow disaster Sementara slow onset disaster atau creeping disaster adalah jenis bencana yang terjadi secara lambat bahkan tidak terlihat gejalanya. Gejala bencana baru terlihat setelah terjadi kerusakan dan penderitaan dalam jumlah yang proporsional dan membutuhkan tindakan kegawatdaruratan yang massif. Contohnya adalah kelaparan, kekeringan, tanah menjadi gurun desertification, epidemic penyakit Dilihat dari jumlah kejadiannya, ada yang hanya terjadi satu jenis bencana single disaster dan terjadi lebih dari satu bencana compound disaster. Pada compound disaster atau complex disaster kejadian bencana terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan yang dapat memperbesar, memperburuk dan menambah kerusakan S. W. A. Gunn, 2013. Klasifikasi berdasarkan penyebab bencana Upaya mengklasifikasikan bencana disaster taxonomy berdasarkan penyebab sudah pada tahun 1987 oleh Antony J. Taylor, yang membagi bencana ke dalam tiga kategori yaitu natural disaster bencana karena Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 5 alam, industrial disaster bencana akibat industrialisasi, dan humanistic disaster bencana akibat perbuatan manusia. Taksonomi bencana menurut penyebab tersebut dideskripsikan pada tabel berikut Taylor, 1987. Tabel 1. Klasifikasi/Taksonomi Bencana menurut Antony J. Taylor Longsor Gempa Erosi Erupsi Timbunan Radon Bendungan runtuh Industri yang mengabaikan ekologis Longsor industri Jatuhnya benda dari luar angkasa Polusi radioaktif Tanah amblas Pembuangan limbah berbahaya Perusakan ekologis Kecalakaan di jalan raya dan kereta Badai salju Badai siklon Badai debu gurun Badai hurricans Aktivitas meteorit dan angkasa Perubahan suhu ekstrim Badai tornado Hujan asam Poluasi kimia Ledakan di atas dan di bawah tanah Awan dan jelaga radioaktif Asap pabrik Kecelakaan pesawat udara Pembajakan pesawat Kecelakaan pesawat angkasa Kecelakaan ketel uap Kebakaran akibat listrik Hazard kimia Proses pembakaran tiba-tiba Pembakaran secara sengaja Kekeringan Banjir Badai Tsunami Kontaminasi air oleh limbah Tumpahan minyak Pembuangan air Endemik Epidemik Kelaparan Kepadatan penduduk yang ekstrim Penyakit pes Kecelakaan konstruksi Kecelakaan akibat kesalahan rancangan Kecelakaan karena peralatan Produksi dan pemakain obat terlarang Kecelakaan di pabrik Perselisihan penduduk sipil Pemerasan dengan ancaman virus dan racun Perang gerilya Penyanderaan Kekerasan akibat kericuhan dalam lahraga Teroris Perang berkepanjangan Berdasarkan penyebabnya bencana dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu bencana yang disebabkan oleh alam atau natural disaster, bencana akibat teknologi atau technological-caused disaster dan bencana akibat manusia atau human-caused disaster Etkin, 2016. Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 6 a. Bencana alam natural disaster Kejadian bencana alam diperkirakan akan terus meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 variasi dari siklus alam seperti solar maxima, gempa bumi dan aktivitas vulkanik; 2 pemanasan global yang minimal dapat meningkatkan aktivitas badai yang mematikan dan kekeringan di beberapa wilayah; 3 Bertambahnya variasi jenis penyakit dan penyakit akibat vector akibat pemanasan global; dan 4 Perubahan musim, kondisi cuaca serta suhu dan kelembaban ambient yang menyebabkan dampak buruk pada cadangan makanan, produksi zat allergen dan isu kesehatan pada manusia Hogan & Burstein, 2007. Bencana alam natural disasters dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu Keim, 2015 1. Bencana akibat kejadian biologis biological disaster. Bencana ini disebabkan oleh patogen bakteri atau virus yang dapat berbentuk pandemic, wabah, atau epidemic penyakit menular. Dalam Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief disebutkan bahwa bencana biologis adalah bencana yang diakibatkan oleh paparan/pajanan biomassa atau organisme hidup dalam jumlah besar terhadap zat-zat beracun, bakteri atau radiasi S. W. A. Gunn, 2013. 2. Bencana akibat kejadian hidro-meteorologik hydro-meteorological disaster. Bencana ini dapat disebabkan oleh curah hujan yang tinggi atau rendah. Yang sering terjadi adalah bencana akibat curah hujan tinggi yaitu banjur dan badai. Bencana badai meliputi badai siklon tropis, tornado, badai angin, dan badai salju. Sedangkan bencana akibat curah hujan rendah antara lain kekeringan kadang bersamaan dengan badai debu, kebakaran yang tidak terkendali seperti di hutan, dan gelombang panas. 3. Bencana akibat kejadian geofisika geo-physical disaster. Bencana ini disebabkan oleh energi yang dihasilkan dari berbagai kejadian geofisika. Bencana ini terbagi menjadi tiga yaitu 1 bencana karena energi seismic seperti gempa bumi dan tsunami; 2 bencana karena energi vulkanik seperti erupsi gunung berapi dan aliran larva gunung; dan 3 bencana karena energy gravitasi seperti longsor longsoran puing, longsor lumpur, longsoran lahar vulkanik, dan longsoran salju. b. Bencana akibat industri Bencana akibat industri atau industrial-induced disaster merupakan bencana yang terjadi karena proses atau kegiatan industri termasuk dalam penciptaan, uji coba, penerapan, atau kegagalan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan teknologi menghasilkan hazard bahaya industri seperti limbah dan radiasi industri serta bencana kimia. Berton-ton material berbahaya dibawa ke pemukiman padat setiap hari, dimana setiap ton material memiliki potensi bahaya yang mematikan Hogan & Burstein, 2007. Contoh bencana teknologi adalah ujicoba nuklir di Bikini Atoll kepulauan Masrshall tahun 1946, dan di Three Mile Island Pennsylvania tahun 1976, dan di Chernobyl Ukraina tahun 1986 A. M. Gunn, 2008. Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 7 c. Bencana akibat manusia Bencana akibat manusia disebut juga manmade disaster atau natural-induced disaster. Beach, 2010. Bencana ini merupakan hasil dari kesalahan yang dibuat manusia atau niat jahat dan kejadian apapun yang ketika itu terjadi ditinggalkan oleh pelakunya dengan anggapan bahwa ketika bencana terjadi lagi masyarakat dapat mencegahnya. Bencana akibat manusia dideskripsikan pada tabel berikut. Tabel 2. Bencana Akibat Ulah Manusia Manmade Disaster • Serangan teroris di Munich Jerman 1972, New York 1993, Oklahoma 1995, Nine Eleven 2001; • Teror anthrax di AS 2001 Kecelakaan akibat industri • Tumpahan minyak di teluk Persia 1991, di Perancis 1978, Alaska 1989 • Ledakan industri di Monongah Pennsylvania 1907, di Halifax Canada 1917, di Texas 1947 • Keracunan limbah merkuri di Irak 1971 • Ledakan gas di Celeveland, Ohio 1944 • Tumpahan Dioksin di Seveso Italia 1976 • Tenggelamnya anjungan minyak di Canada 1982 • Keracunan gas di Bhopal India 1984 • Ledakan pesawat ulang alik Challenger di Florida 1986 • Revolusi Rusia di St Petersburg 1905; • Pembataian massal di Nanking 1937, lapangan Tiananmen China 1989; • Pembantaian etnis di Rwanda 1994, Bosnia-Herzegovnia 1995; Bom nuklir di Horishima-Nagasaki 1945 • Kebakaran di Roma Italia 64, London Inggris 1666, Illinois Chicago 1871; bioskop di Chicago 1903 • Kelaparan di Bengal India 1770 • Longsor di Turtle Mountain Canada 1903, di Aberfan Inggris • Tenggelamnya kapal Titanic 1912 • Bendungan runtuh di St Francis Dam 1928, Vaiont Dam di Italia 1963, Teton Dam Idaho, AS 1976 • Pasar saham kolaps 1929 • Kabut asap di London 1952 • Tragedi Talidomid 1957 • Kontaminasi air di Love Canal New York 1978 Sumber A. M. Gunn, 2008 & Beach, 2010 Terdapat batasan yang tidak jelas antara bencana akibat manusia dengan bencana alam dan bencana teknologi. Sebagai contoh bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Peristiwa ini bisa dikategorikan dalam bencana akibat konflik sosial Perang Dunia ke-II dan akibat penerapan teknologi yang tidak tepat. Ade Heryana Pengertian dan Jenis-jenis Bencana 8 DAFTAR PUSTAKA Beach, M. 2010. Disaster Preparedness and Management. Philadelphia F. A. Davis Company. Coppola, D. P. 2015. Introduction to International Disaster Management 3rd ed.. Oxford Elsevier Ltd. Etkin, D. 2016. Disaster Theory An Interdisciplinary Approach to Concepts and Causes. Oxford Elsevier Ltd. Gunn, A. M. 2008. Encyclopedia of Disasters Environmental Catastrophes and Human Tragedies. London Greenwood Press. Gunn, S. W. A. 2013. Dictionary of Disaster Medicine and Humanitarian Relief 2nd ed.. New York Springer. Hogan, D. E., & Burstein, J. L. 2007. Basic Perspectives on Disaster. In Disaster Medicine pp. 1–11. Philadelphia Lippincot William & Wilkins. Keim, M. E. 2015. The Public Health Impacts of Natural Disasters. In Hanbook of Public Health in Natural Disasters Nutrition, Food, Remediation, and Preparation p. 33. Netherland Wageningens Academic. Reich, B., & Henderson, S. 2015. Connected Preparedness Disaster Preparation and Media. In Hanbook of Public Health in Natural Disasters Nutrition, Food, Remediation, and Preparation. Netherland Wageningens Academic. Taylor, A. J. 1987. A Taxonomy of Disasters and their Victims. Journal of Psychosomatic Research, 315, 535–544. ... AWASAN dengan lahan terbangun yang padat menjadi salah satu penyebab rawan terjadinya kebakaran. Surabaya menjadi perkotaan yang memiliki risiko tinggi kebakaran [1] [2]. Risiko kebakaran adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu [2]. ...... Faktor temuan ini akan diintegrasikan dengan faktor yang memengaruhi kapasitas masyarakat untuk merumuskan Merumuskan Strategi Peningkatan KapasitasStrategi dirumuskan dengan analisis SWOT dimana matriks SWOT disusun dari potensi dan masalah yang telah diidentifikasi pada sasaran 1 dan 2. Berikut adalah elemen pembentuk pada masing-masing Kekuatan dari internal1. Ada beberapa RT yang telah mengantisipasi kebakaran dengan peninggian gapura, penyediaan hidran, dan alat pemadam api ringan APAR dari swadaya masyarakat 2. Masyarakat sudah mempraktikkan penggunaan alat memasak, lilin, dan korek api secara hati-hati 3. Proses penyebaran informasi mitigasi berjalan efektif melalui kegiatan masyarakat dan door to door 4. Terdapat organisasi aktif masyarakat yang berpotensi mendukung penyadaran masyarakat seperti PKK, Jumantik, dan LKMK 5. Peringatan dini bencana secara manual berjalan efektif dengan mengandalkan kedekatan dan solidaritas masyarakat 6. Tokoh masyarakat responsif dan sesuai kebutuhan masyarakat 7. Banyak masyarakat sudah mengenal command center 112 8. Gotong royong masyarakat tinggi untuk merespon bencana seperti pemadaman awal dan respon penutupan jalan Weakness Kelemahan dari internal 1. Masyarakat tidak memahami prosedur pengajuan proposal tentang permintaan sosialisasi Dinas PMK ke masyarakat 2. Pengetahuan masyarakat tentang bahaya kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik masih rendah 3. Masyarakat kurang terlibat dalam penyusunan kebijakan kebencanaan 4. Tidak aktifnya Satlakar Satuan Relawan Kebakaran di masyarakat 5. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya sarana prasarana evakuasi masih rendah 6. Tidak ada kesepakatan tentang tempat evakuasi, jalur evakuasi, dan petunjuk evakuasi 7. Evakuasi pada gang buntu dan gang sempit 8. Masyarakat tidak memiliki penanda bencana seperti papan informasi bencana, peta rawan bencana, dan tanda bahaya kebakaran 9. Belum adanya sistem pendeteksi kebakaran yang cepat 10Pelaksanaan program "Pelajaran On The Spot" melibatkan tokoh masyarakat dalam mengatur pembagian tugas tanggap darurat sesuai dengan kesediaan waktu masyarakat d. ...... Opportunities Peluang dari eksternal 1 ...... Bencana dapat disebabkan oleh alam, buatan manusia dan teknologi, serta berbagai faktor yang mempengaruhi keterpaparan dan kerentanan suatu komunitas. Heryana, 2020;Jongman, 2018;Khambali & ST, 2017. Bencana sendiri merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang keberadaannya mengganggu dan mengancam ekosistem dalam kehidupan masyarakat. ...... Penyebab bencana adalah terbagi menjadi alam, non alam, dan manusia sehingga dapat menimbulkan korban jiwa, alam, lingkungan, sosial, dan kerusakan ekonomi serta dampak lain akibat dari apa yang disebut bencana. Bencana dibagi ke dalam 3 jenis yaitu bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial Heryana, 2020;Sawada & Takasaki, 2017. Menurut Isa 2016 bencana alam dapat berasal dari atmosfer, geologi, dan hidrologi misalnya, kekeringan, gempa bumi, banjir, angin topan, tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan properti dan gangguan lingkungan sosial. ...Disasters are one of the factors that cause disruption in the economy. In addition to the government, the role of the community is very important in economic recovery after a disaster occurs. The purpose of this community service is to provide training and assistance to communities affected by the flood disaster by utilizing local potential in the form of haruan fish and macaque plants. This activity was carried out in Terantang Village, Mandastana District, Barito Kuala Regency, which was attended by 41 PKK members. The results of the mentoring and training show that there is enthusiasm from the community in processing Haruan fish into crackers and the processing of macaque plants into chips. Local potential has a good value of 65%, 61% of benefits are very good, the type of processing has a good value of 44%, and the economic value shows a good value of 40%. Through the utilization and empowerment of the local potential-based economy, it is hoped that it can encourage community resilience and independence, especially in disaster-prone disaster, empowerment, economy, local potential AbstrakBencana menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan dalam perekonomian. Selain pemerintah, peran masyarakat sangat penting dalam pemulihan ekonomi pasca terjadi bencana. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir dengan memanfaatkan potensi lokal berupa ikan haruan dan tanaman kelakai. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Terantang Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala yang diikuti oleh ibu-ibu anggota PKK sebanyak 41 orang. Hasil pendampingan dan pelatihan menunjukkan adanya antusiasme masyarakat dalam mengolah ikan haruan menjadi kerupuk dan olahan tanaman kelakai menjadi keripik. Potensi lokal memiliki nilai 65% baik, manfaat sebanyak 61% sangat baik, jenis pengolahan memiliki nilai baik 44%, dan nilai ekonomis menunjukkan nilai baik 40%. Melalui pemanfaatan dan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal diharapkan dapat mendorong ketangguhan dan kemandirian masyarakat terutama di daerah rawan kunci bencana, ekonomi, pemberdayaan, potensi lokal... Man-made disaster atau bencana akibat manusia merupakan bencana yang dihasilkan oleh manusia akibat kesalahan yang disengaja ataupn tidak disengaja Heryana, 2020. Dari hasil wawancara, kemungkinan bencana yang dilakukan oleh manusia ialah kebakaran yang disengaja, kelalaian dari arsiparis saat pengolahan arsip, melakukan kontak dengan arsip tidak menggunakan peralatan perlindungan, dan pembuatan box yang memiliki kadar keasaman yang tinggi. ...Iffa Maisyaroh Reza MahdiImplementasi DRCP pada Arsip di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep penanggulangan bencana dan pemulihan kembali arsip yang disimpan atau dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang. Konsep tersebut dikenal dengan konsep Disaster Recovery and Contingency Plan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil yang diperoleh yakni Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang mengelola arsip inaktif yang berusia 10 tahun dan arsip. Penerapan konsep Disaster Recovery and Contingency kurang maksimal, pada tahap pra-bencana pengelolahan manajemen risiko sangat baik dengan mengidentifikasi kersusakan cara menanggulanginya. Namun pada tahap saat bencana dan pasca-bencana tidak berjalan karena Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Malang tidak memiliki Standar Operasionak Prosedur dan belum pernah mengalam kerusakan yang parah akibat bencana Nature Disaster atau Man-made ArdaniSusi EkalestariThis study aims to analyze the traumatic experiences and their effects in the novel For Nadira, written by Leila S. Chudori. She is an Indonesian author who has written various journal and literary works, one of which was awarded the Khatulistiwa Literary Award in 2013. A traumatic condition occurs due to events single or continuous whose intensity is beyond everyday human experience or which are interpreted as extraordinary by individuals, causing feelings of anxiety, fear, and helplessness that have a negative impact on the quality of life physically, mentally, spiritually, and socially. The writers chooses this title to determine two objectives first, to reveal the symptoms of the traumatic experiences, and second, to explain the causes of the traumatic experiences using the theory of trauma from Irwanto and Hani Kumala. This research is completed using the descriptive-qualitative method. The data are taken from the novel For Nadira, Leila S. Chudori. The effects of traumatic experiences can make a person feel panic, constant fear, sensitive, angry and have a sense of hatred towards the people involved in the trauma SiswiBaskoro SetioputroWantiyahFlood disaster preparedness is necessary to provide information to reduce the impact of the disaster on human life and surroundings. This research aims to analyze the effectiveness of health education about flood disaster preparedness students at elementary school students. This research used pre-experimental designs with one group pretest-postest design type. The Sample in this study involved 20 students in 5th grade obtained with total sampling. The research instrument utilized a flood disaster preparedness questionnaire. Before being given health education, most students' knowledge was in ready and almost ready categories, with seven students for each level 35%. The result of the post-test showed that students' knowledge levels were at a very ready category of as many as five people 25%, ready level of as many as five people 25%, and almost ready as many as eight people 40%. This study concludes that there were differences in students' knowledge before and after being given health education p α This show that health education on flood disaster preparedness through audiovisual media effectively increases the knowledge students of in elementary school. Therefore, audiovisual-based education can be used as an alternative medium to provide health education for students. A. J. W. TaylorA taxonomy of disasters is presented in which the two major axes of causes and elements are considered adequate for plotting on one grid the different kinds of disaster that occur. Then the disaster victims are differentiated into six groups according to the type of their involvement, their function, their culpability, their self control and certain extraneous factors. The purpose is to integrate different studies of disaster, to elicit common concerns, to offer common remedies, and to generate further error • Kebakaran di Roma Italia 64, London Inggris 1666, Illinois Chicago 1871Bom Nuklir Di Horishima-NagasakiBom nuklir di Horishima-Nagasaki 1945 4 Human error • Kebakaran di Roma Italia 64, London Inggris 1666, Illinois Chicago 1871; bioskop di Chicago 1903Disaster Theory An Interdisciplinary Approach to Concepts and CausesD EtkinEtkin, D. 2016. Disaster Theory An Interdisciplinary Approach to Concepts and Causes. Oxford Elsevier of Disasters Environmental Catastrophes and Human TragediesA M GunnGunn, A. M. 2008. Encyclopedia of Disasters Environmental Catastrophes and Human Tragedies. London Greenwood Perspectives on DisasterD E HoganJ L BursteinHogan, D. E., & Burstein, J. L. 2007. Basic Perspectives on Disaster. In Disaster Medicine pp. 1-11. Philadelphia Lippincot William & Public Health Impacts of Natural DisastersM E KeimKeim, M. E. 2015. The Public Health Impacts of Natural Disasters. In Hanbook of Public Health in Natural Disasters Nutrition, Food, Remediation, and Preparation p. 33. Netherland Wageningens Preparedness Disaster Preparation and MediaB ReichS HendersonReich, B., & Henderson, S. 2015. Connected Preparedness Disaster Preparation and Media. In Hanbook of Public Health in Natural Disasters Nutrition, Food, Remediation, and Preparation. Netherland Wageningens Academic. Wargadi lima belas Desa di Kabupaten Sumba Timur selalu menjadi sasaran bencana kekeringan pada setiap tahun. Warga di lima belas Desa di Kabupaten Sumba Timur selalu menjadi sasaran bencana kekeringan pada setiap tahun. Rabu, 6 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; Web server is down Error code 521 2023-06-16 174636 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d84df844f430ea0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare7 Migrasi terbagi menjadi beberapa jenis. Sebutkan! Jawaban: a. Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk menetap. b. Imigrasi adalah perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap c. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara d.Di Indonesia generasi Z yang lahir setelah tahun 90-an mungkin asing mendengar atau kurang mengetahui apa itu transmigrasi, di banyak hal mungkin kita mengetahui kata tersebut dari cerita bapak maupun kakek kita terdahulu, yang pernah mengalami atau mengikuti program pemerintah yaitu transmigrasi. Bahkan untuk di Indonesia persebaran atas tinggi pertumbuhan penduduk di Pulau Jawa mengharuskan pemerintah mengeluarkan program ini. Oleh karena itulah salah satu alasan masyarakat Jawa tersebar hampir di semua pulau di Indonesia karena adanya program transmigrasi. TransmigrasiPengertian TransmigrasiPengertian Transmigrasi Menurut Para AhliFaktor yang Menyebabkan adanya TransmigrasiKependudukanFaktor EkonomiDampak TransmigrasiPositifNegatifManfaat Transmigrasi di TransmigrasiSebarkan iniPosting terkait Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah pulau yang padat penduduk ke daerah pulau lain yang berpenduduk tidak padat. Hal ini juga merupakan sebuah sistem terpadu yang digunakan untuk merangkum seperangkat metode dan prinsip tertentu untuk pelaksanaan kehidupan dan pemukiman baru bagi kelompok masyarakat. Pengertian Transmigrasi Transmigrasi adalah sebuah ssstem atau metode yang menunjuk pada berbagai kegiatan, usaha dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dipadukan menjadi satu usaha total yang terkait dengan penghapusan masyarakat yang terpusat pada wilayah tertentu dalam konteks pembangunan nasional sebagai pemerataan penduduk di tiap-tiap wilayah. Pengertian Transmigrasi Menurut Para Ahli Adapun untuk definisi transmigrasi menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut; UU RI No. 29 Tahun 2009, Definisi transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan transmigrasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah. KBBI, Pengertian transmigrasi ialah perpindahan penduduk dari satu daerah pulau yang padat penduduknya ke daerah pulau lain yang jarang penduduknya. Faktor yang Menyebabkan adanya Transmigrasi Berikut ini penulis sajikan beberapa faktor penyebab terjadinya transmigrasi, diantaranya ialah Kependudukan Indonesia dengan penduduk terbesar ketiga di dunia mengalami banyak permasalahan salah satu di antaranya ialah masalah persebaran penduduk yang tidak merata. Pulau Jawa dan Madura yang hanya memiliki luas 6,9% dari luas seluruh wilayah di indonesia memiliki tingkat kepadatan penduduk yang signifikan yaitu sebesar 61,1 % sehingga menjadikan pulau tersebut penuh sesak dengan penduduk. Oleh sebab itu program transmigrasi merupakan salah satu cara untuk pemerataan penduduk di pulau-pulau seperti Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya berpenduduk sedikit. Faktor Ekonomi Hampir separuh lebih penduduk Indonesia banyak bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, karena padatyan populasi penduduk di Jawa sehingga menyebabka ketidakseimbangan pemilikan lahan untuk pertanian, petani di Jawa rata-rata hanya memiliki lahan 0,3 hektar. Secara ideal setidaknya petani paling sedikit memiliki 2 hektar lahan garapan. Karean padatnya penduduk dan banyaknya pemukiman tak pelak menjadi sebab pengangguran yang tidak terlihat secara seksama, sementara di pulau lain kekurangan tenaga kerja untuk mengolah lahan pertanian. Lainnya Faktor lain perlu dilaksanakannya transmigrasi ialah daerah yang rawan terjadi bencana alam gunung meletus, longsor, dan banjir. isa juga karena faktor pembangunan proyek skala besar seperti pembangunan waduk, pembangkit tenaga listrik, tambang minyak, dan lain sebagainya yang mengharuskan untuk merelokasi masyarakat yang terkena dampak pembangunan tersebut. Dampak Transmigrasi Kita setuju bahwa setiap tindakan yang kita lakukan pasti akan membawa dampak bagi pelaku tindakan, baik dampak yang bersifat positif baik maupun dampak yang bersifat negatif. Tindakan kecil saja bisa menimbulkan berbagai dampak yang cukup mencolok, apalagi jika tindakan tersebut dilakukan secara massal. Misalnya adalah transmigrasi yang sedang kita bahas. Transmigrasi merupakan tindakan berpindah yang dilakukan oleh warga negara secara bersamaan dan banyak dari satu tempat menuju ke tempat lain. Hal ini tentu akan menimbulkan beragam dampak terhadap daerah yang ditinggalkan, baik dampak secara positif maupun dampak negatif bagi daerah yang dituju maupun bagi para transmigran itu sendiri. Setelah ini kita akan mengetahui apa saja dampak yang ditimbulkan tersebut. Positif Untuk akibat positif dari adanya transmigrasi, antara lain; Lahan kosong dapat dimanfaatkan; salah satu alasan terselenggaranya transmigrasi ialah adanya lahan kosong yang melimpah, lahan yang melimpah ini kemudian bisa dimanfaatkan baik secara optimal untuk lahan pertanian maupun perkebunan. Penduduk yang ditransmigrasikan kehidupannya dapat lebih baik secara ekonomi; Banyaknya lahan yang bisa dimanfaatkan, didukung dengan lapangan pekerjaan yang melimpah memberi kesempatan individu untuk mempunyai penghasilan serta kehidupan yang lebih layak dibandingkan dahulu. Meningkatnya produksi pada sektor pertanian; Pemanfaatan lahan yang optimal maka akan meningkat pula produksi bidang pertanian, salah satu komoditas utama di indonesia ialah merupakan bahan utama kebutuhan pokok masyarakat indonesia berupa nasi sebagai makanan mana pemanfaatan lahan secara optimal dan hasil panen melimpah bukan tak mungkin persediaan beras juga akan melimpah untuk ketahanan pangan. Dapat mempercepat pemerataan penduduk; sebagai tujuan utama transmigrasi dilaksanakan ialah untuk pemerataan jumlah penduduk dengan persebaran yang presisi. dengan beragam SDM yang datang di tempat tujuan transmigrasi diharapkan mampu untuk memeratak perekonomian di suatu daerah agar negara menjadi lebih baik. Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka yang ditransmigrasikan; dengan program transmigrasi, individu yang belum mendapatkan pekerjaan di daerahnya sendiri bisa mendapatkan pekerjaan dengan memanfaatkan lahan untuk diolah sehingga menghasilkan pendapatan yang layak bagi kehidupannya. meningkatkan persatuan dan kesatuan; dengan beragamnya para transmigran yang datang ke tempat transmigrasi. tentunya mereka membawa budayanya masing-masing sehingga diharapkan bisa saling menghormati dan meningkatkan kesatuan antarsuku serta meminimalisir konflik yang terjadi. Negatif Adapun akibat negatif dari adanya transmigrasi, antara lain Transmigrasi memerlukan yang cukup besar sehingga banyak menghabiskan keuangan negara dalam hal ini pemerintah harus menyiapkan rumah, biaya, hidup, sembako dan kebutuhan lainnya para transmigran. Perseteruan antar suku yang terkadang memicu kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmigran. akibat dari kurang selarasnya adaptasi antara masyarakat transmigran dengan masyarakat asal sehaingga mengakibatkan perseteruan yang akhirnya muncul konflik-konflik di tempat transmigran. Adanya transmigran yang kurang lingkungan baru yang belum tentu cocok dengan kondisi fisik transmigran, akhirnya mereka merasa tidak nyaman di daerah tujuan dan memutuskan untuk kembali ke daerah aslanya. kegagalan dalam pelaksanaan transmigrasi ini juga memberikan kerugian bagi negara maupun individu yang melakukan transmigrasi,sehingga dana yang dikeluarkan menjadi terbuang lainnya berdampak pada individu yang belum bertransmigrasi akhirnya menjadi takuta serta enggan karena ada contoh transmigran yang gagal. Taraf hidup jadi taraf hidup seorang transmigran menurun daerah daerah tujuan tidak mempunyai potensi pertanian dan pengembangan lainnya. hal ini juga diperparah jika ada ketidaksesuain antara skil dari daerah asal dengan kondisi lingkungan daerah tujuan. Mempercepat terjadinya kerusakan lingkungan akibat penebangan ini terjadi karena kebanyakan daerah tujuan transmigrasi masih berupa hutan belantara dengan pepohonan yang lebat, sehingga untuk dijadikan pemukiman perlu untuk menenbang pohon untuk dijadikan lahan dan tempat hunian. efek yang berkepanjangan mungkin terjadinya berbagai bencana alam sebab kgundukan hutan. hal inipun menjadi kerugian bagi para transmigran muapun penduduk lokal. Penduduk lokal daerah tempat transmigrasi merasa terpinggirkan. Program transmigrasi ini memberikan perilakuan istimewa bagi para transmigran, bagaimana tidak, mereka deiberiakn sejumlah uang untuk biaya hidup, uang transportasi, rumah, serta lahan sebagai perkebunan maupun lahan untuk dijadikan tempat tinggal. pengistimewaan ini jelas menjadi kecemburuan bagi masyarakat asal, serta besar kemungkinan terbersit perasaan terpinggirkan dari daerahnya sendiri. jika tidak ditangani secara serius , hal ini merupakan bibit-bibit terjadinya konflik. Manfaat Transmigrasi di Indonesia. Sejalan dengan perubahan kondisi lingkungan strategis di Indonesia, ada beberapa manfaat yang diperoleh, antara lain; Transmigrasi dilaksanakan dengan cara pandang baru diantaranya, untuk meningkatkan ketahanan pangan sebagai dukungan dan penyediaan papan Mendukung pengembangan kebijakan energi alternatif terbarukan; sebagai upaya pemerataan pengembangan investasi di seluruh Indonesia Mendukung ketahanan nasional di pulau terluar dan wilayah perbatasan dengan negara lain; sebagai upaya dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan, pengangguran, dan contoh permasalahan sosial lainnya. Contoh Transmigrasi Adapun untuk contoh peristiwa yang termasuk dalam kebijakan transmigrasi. Antara lain sebagai berikut; Indonesia Padatnya pendduk di jawa menyebabkan presiden soeharto kala itu mengadakan program transmigrasi ke Sumatera, Sulawesi, kalimanta, dan pulau lainnya di Indonesia. Sederhananya transmigrasi ialah pindahnya orang jawa ke pulau tujuan tersebut. Masyarakat di Sekitar Tterdekat dengan kita, pastinya kita punya tetangga di kampung yang kemudian pergi untuk pindah dan menetap di suatu tempat. Nah bentuk perpindahan yang ada dalam tetangga kita itulah merupakan salah satu contoh transmigrasi dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah disimpulkan bahwa secara resmi program transmigrasi memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah angka yang tinggi pada jenis kemiskinan dan padatnya penduduk yang terpusat di Pulau Jawa. Dengan memberikan kesempatan seluasnya bagi individu-individu yang ingin bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja sebagai upaya untuk pemerataan dan peningkatan sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Transmigrasi bukan lagi menjadi program yang semata-mata hanya pemindahan penduduk, melainkan memiliki upaya untuk mengembangkan wilayah. Cara-cara seperti ini tidak lagi terpusat di ibukota melainkan mengakar kebawah dari pusat ibukota menuju daerah yang hendak dibangun. Berdasarkan hubungan kerjasama Antar Daerah pengirim dengan transmigrasi transmigrasi lokal. Penduduk transmigran diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari penduduk setempat tempat ia melakukan transmigrasi. Maka itulah tadi ulasan yang bisa kami sajikan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian transmigrasi menurut para ahli, faktor penyebab, dampak, manfaat, dan contohnya yang ada di Indonesia. Semoga memberikan ulasan dan pengetahuan. nNg2Ab.