BangunanPeninggalan Belanda di Indonesia - Menurut sejarah, Belanda pernah menjajah bangsa Indonesia kurang lebih sekitar 350 tahun lamanya. Di waktu selama itu, ternyata Belanda tidak hanya meninggalkan penderitaan dan kesengsaraan saja. Ada beberapa bangunan peninggalan Belanda di Indonesia yang mempunyai nilai estetika tinggi. Jakarta - Sebagai negara multikultural, Indonesia sejak dahulu telah menerapkan toleransi yang salah satunya tercermin dari bangunan masjid. Bangunan-bangunan masjid di Indonesia terbilang unik karena memadukan berbagai budaya yang saling mempengaruhi atau disebut sebagai detikTravel dari berbagai sumber, Selasa 28/4/2020 inilah sejumlah masjid di Indonesia yang mencerminkan akulturasi pada Masjid Agung Demak Foto Kurnia/detikTravelMasjid Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masjid ini telah berdiri sejak abad ke-15 tepatnya tahun 1479 M. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan raja pertama Kerajaan Demak yakni Raden Patah bersama dengan Wali waktu itu, Masjid Agung Demak menjadi simbol penyebaran Islam di Pulau Jawa. Sebagaimana dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, Kerajaan Demak berdiri ketika pengaruh Hindu dan Buddha masih kuat di Nusantara. Oleh sebab itu dalam menyebarkan agama Islam, Kerajaan Demak harus menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat pada saat itu satu penyesuaian ini terlihat dari akulturasi budaya pada bangunan masjid yang menggabungkan kebudayaan Hindu dan Islam. Tujuannya agar Islam dapat diterima masyarakat karena tidak merubah sesuatu yang sudah ada akulturasi di Masjid Agung Demak terlihat dari atap berundak tiga yang bermakna gambaran akibah Islam yaitu Iman, Islam, dan Ihsan. Kemudian pintu masjid berjumlah lima sebagai lambang dari rukun Islam sementara jendela berjumlah 6 melambangkan rukun iman. Di sekitar masjid juga terdapat kolam wudhu, yang menurut Pijper merupakan kelanjutan dari bentuk Masjid Menara KudusFoto Muhammad Ikhsan Burhanudin/d'TravelerMasih di Jawa Tengah, kita bergeser menuju Kudus, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Kota. Di sana juga terdapat masjid bersejarah yang memperlihatkan akulturasi budaya Islam dan adalah Masjid Al Aqsa atau yang lebih populer disebut Masjid Menara Kudus. Masjid ini dibangun pada tahun 1549 oleh Sunan akulturasi Islam-Hindu terlihat ketika traveler memasuki kompleks masjid. Traveler akan disambut gapura berbentuk candi bentar. Setelah itu traveler akan melihat gapura berbentuk paduraksa yang terdapat di serambi masjid dan di halaman utama lagi, Masjid Menara Kudus ini memiliki menara yang terbuat dari batu bata merah. Menurut Tjandrasasmitra dalam bukunya berjudul Indonesia Dalam Sejarah Kedatangan dan Peradaban Islam, Menara Kudus ini pada mulanya bukanlah bangunan menara tetapi bangunan menyerupai candi seperti bentuk kulkul yang ada di setinggi 18 meter itu dibangun tanpa perekat semen tetapi menggunakan teknik gosok atau disebut kosod. Dinding menara dihiasi 32 piring keramik yang berlukiskan kembang, masjid, manusia dan unta, serta pohon itu ada pula pancuran wudhu yang menunjukkan akulturasi dengan Buddha. Jumlah pancuran yang berjumlah 8 itu mengadopsi keyakinan Buddha yakni Asta Sanghika Marga atau Delapan Jalan Kebenaran. Simak Video "Mengagumi Indahnya Masjid Al-Aqsha Menara Kudus" [GambasVideo 20detik]

1 Goa Jepang. IDN Times/Andra Adyatama. Goa Jepang atau Bunker Kodim yang berlokasi di Jalan KH Abdul Halim Kelurahan Tonjong Majalengka, saat ini mulai jadi perhatian wisatawan. Bahkan, pada hari libur banyak warga yang berkunjung untuk melihat secara langsung seperti apa Goa Jepang atau Bunker Kodim tersebut.

- Islam, yang masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7, membawa pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pengaruh yang dibawa pun dapat terlihat hingga saat ini, salah satu pada bangunan tempat ibadah umat Muslim atau masjid. Sebelum Islam berkembang di Indonesia, budaya Hindu-Buddha lebih dulu masuk dan berakulturasi dengan budaya karena itu, banyak masjid di Indonesia yang dibangun dengan pengaruh dari akulturasi budaya Hindu-Buddha, Islam, dan budaya lokal. Secara umum, gaya arsitektur bangunan masjid di Indonesia mengenal dua macam gaya, yakni masjid berkubah dan masjid yang puncaknya bermustaka. Baca juga Sejarah Singkat Masjid di DuniaMasjid berkubah Secara historis, masjid dengan atap berbentuk kubah pertama kali digunakan di Qubbat A-Sakhrah atau Kubah Batu di kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem. Sejak itu, kubah menjadi simbol arsitektur umat Islam. Namun, seiring perkembangan teknologi dan persebaran Islam yang semakin luas, bentuk kubah pada masjid juga terus berkembang. Sementara itu, keberadaan kubah dalam masjid di Indonesia baru muncul pada sekitar abad ke-19. Masjid di Indonesia pertama yang mengadopsi struktur kubah adalah Masjid Sultan di Riau, yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Abdul Rahman 1833-1843. Sedangkan di Jawa, atap masjid berbentuk kubah baru muncul menjelang akhir abad ke-19, tepatnya di Tuban pada 1894.
JustruIndonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki banyak variasi bangunan. Pendapat soal bangunan di Indonesia cenderung monoton tentu saja tidak benar. Adanya banyak variasi bangunan di Indonesia tidak lain karena wilayah negara ini yang sejak dahulu merupakan melting pot jalur perniagaan, selain faktor kolonialisme Eropa.
Jakarta - Indonesia terkenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini disebabkan perjalanan penyebaran agama Islam di Nusantara memiliki sejarah yang cukup panjang. Sehingga banyak juga masjid-masjid bersejarah yang di Islam memicu banyaknya masjid-masjid yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya berusia ratusan tahun dan memiliki nilai sejarah beberapa masjid bersejarah di Indonesia1. Masjid Saka Tunggal BanyumasMasjid tertua di Indonesia yang pertama adalah Masjid Saka Tunggal Banyumas. Bangunan rumah ibadah ini berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Saka Tunggal Banyumas didirikan pada tahun 1288 pada era Mataram Kuno. Satu hal yang membuat masjid ini terbilang unik, bangunannya hanya ditopang oleh satu tiang penyangga dalam buku "Terpesona di 7 Menara Keberkahan" oleh Suharyo Widagdo, sejak tahun 1965, masjid ini sudah dua kali mengalami pemugaran. Selain dinding dari tembok, ada juga beberapa bagian yang diberi anyaman Masjid Agung Sunan AmpelDari Jawa Tengah, beralih ke Jawa Timur. Masjid Agung Sunan Ampel terletak di ini dibangun pada tahun 1421 oleh Raden Achmad Rachmatulloh yang tak lain adalah Sunan Ampel. Gaya arsitektur masjid Agung Sunan Ampel khas Jawa Kuno dan Arab Masjid Kuno Bayan BeleqDilansir dalam Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Kuno Bayan Beleq adalah masjid yang dibangun pada masa-masa awal berkembangnya Islam di Pulau Lombok. Masjid ini dibangun di Desa Bayan yang kini termasuk bagian dari Kabupaten Lombok Barat sekitar abad Beleq mempunyai arti "makam besar". Hal ini sesuai dengan kondisi di sekitar masjid yang banyak terdapat makam. Makam-makan tersebut merupakan makam dari Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas Penghulu, Sesait, tokoh-tokoh agama Islam lain, dan orang-orang yang ikut membangun dan mengurus masjid sejak awal Masjid Agung DemakMasjid tertua di Indonesia selanjutnya cukup populer yakni masjid Agung Demak yang merupakan tempat berkumpulnya para Wali Songo. Penyebutan Wali Songo merujuk pada ulama yang menyebarkan agama Islam di ini dibangun tahun 1474 dan terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Pendiri masjid ini yaitu Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Agung Demak dibangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa dilihat dari bentuk atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan peribadatan agama Masjid Agung Sang CiptarasaDalam buku "Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia" oleh Abdul Baqir Zein, masjid tertua kali ini berlokasi di Kesepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid Agung Sang Ciptarasa didirikan pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan dari bentuk kubahnya memang tidak terlalu istimewa karena bentuknya hampir sama dengan kebanyakan masjid kuno di Indonesia. Namun jika masuk ke dalam, corak arsitektur akan terlihat jelas dari warna Masjid Sultan SuriansyahMasjid Sultan Suriansyah didirikan pada tahun 1526 oleh Raja Banjar pertama di Kalimantan Selatan yang tak lain adalah Sultan Suriansyah. Dari segi arsitektur, masjid ini menampilkan ornamen kayu konstruksi panggung dan atap tumpang menggambarkan gaya tradisional Banjar sebagaimana dilansir dari sumber yang Masjid Kuno SingarajaMasjid Kuno Singaraja, berlokasi di Jalan Hasanuddin, Kampung Kajanan, Singaraja, Pulau Bali. Masjid ini didirikan pada tahun 1654 peneliti budaya Bali Utara, Dr. Sugianto menyatakan masjid tua ini memiliki peranan yang sangat besar dalam penulisan Al Qur'an tertua di Nusantara. Menurutnya, besar kemungkinan sebagian isi Al Qur'an tertua ditulis di masjid 7 masjid tertua dan bersejarah di Indonesia yang mungkin bisa menjadi referensi detikers sebagai wisata religi saat Ramadan atau bahkan sekedar menambah wawasan terkait masjid tua di Indonesia. Selalu patuhi prokes jika hendak berpergian ya, detikers! lus/lus
Nah di Indonesia sendiri ada cukup banyak peninggalan kerajaan Islam berupa keraton yang masih sangat terjaga sampai hari ini, seperti: Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Daerah Istimewa Yogyakarta) 2. Masjid. Peninggalan kerajaan Islam yang kedua yang bisa dengan mudah kita temui adalah masjid. Jelaskan Mengapa Semua Bangunan Masjid Peninggalan Sejarah Di Indonesia – Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid ini merupakan peninggalan bersejarah yang menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia tersebar di seluruh wilayah sehingga menjadi bukti kebangkitan kebudayaan Islam di Indonesia. Mereka mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Mereka menggambarkan sejarah komunitas lokal, kebiasaan dan adat-adat istiadat yang telah berkembang di seluruh wilayah. Terutama di daerah-daerah di mana masjid-masjid tersebut berdiri, para pengunjung akan menemukan banyak nilai-nilai budaya yang mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Ratusan tahun lamanya, arsitek Muslim telah membangun bangunan-bangunan masjid dengan gaya yang indah dan unik. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Mereka menggambarkan nilai-nilai keagamaan yang telah lama dipelihara dan dihargai di seluruh wilayah. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Oleh karena itu, masjid-masjid ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Jelaskan Mengapa Semua Bangunan Masjid Peninggalan Sejarah Di 1. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah 2. Masjid-masjid ini menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di 3. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari 4. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di 5. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang 6. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di 7. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan 8. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya 9. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. 1. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan salah satu bukti keunggulan dan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Sejak abad ke-15, Islam telah menjadi agama mayoritas di Indonesia. Sejak saat itu, para ulama dan penguasa telah membangun berbagai masjid di berbagai daerah sebagai simbol kekuatan dan kebesaran umat Islam. Masjid-masjid ini merupakan warisan sejarah yang penting bagi umat Islam di Indonesia. Pembangunan masjid di Indonesia dimulai dengan masjid pertama yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin di Banten pada tahun 1526. Masjid ini menjadi simbol agama Islam di Indonesia dan menjadi tempat ibadah bagi umat Islam di seluruh negeri. Selama berabad-abad, masjid-masjid ini telah menjadi tempat ibadah dan pusat kegiatan sosial dan kultural umat Islam. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Beberapa masjid peninggalan sejarah di Indonesia menggunakan gaya arsitektur berbeda-beda, seperti masjid agung di Demak, yang menggunakan gaya arsitektur Jawa-Islam, dan Masjid Raya di Palembang yang menggunakan gaya arsitektur Melayu-Islam. Selain nilai arsitektur, masjid-masjid ini juga dapat membangkitkan rasa nostalgia dan kasih sayang kepada generasi-generasi sebelumnya. Masjid-masjid ini adalah tempat di mana komunitas lokal berkumpul untuk beribadah dan mengikuti kegiatan sosial dan kultural lainnya. Masjid-masjid ini juga menjadi simbol kebangkitan umat Islam di Indonesia. Karena itu, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki nilai yang sangat penting bagi kehidupan umat Islam di Indonesia. Masjid-masjid ini menjadi simbol keunggulan dan kemajuan peradaban Islam di tanah air. Masjid-masjid ini juga menjadi tempat di mana generasi-generasi sebelumnya berkumpul untuk saling beribadah dan berbagi kasih sayang. Masjid-masjid ini juga menjadi simbol kebangkitan umat Islam di Indonesia dan mengingatkan kita tentang sejarah agama Islam di Indonesia. 2. Masjid-masjid ini menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan simbol kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagian besar masjid-masjid ini dibangun pada masa berbeda sepanjang sejarah Indonesia, sehingga mereka menyimpan banyak cerita tentang perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Ketika meneliti masjid-masjid ini, kita akan melihat banyak aspek yang mencerminkan perkembangan kehidupan sosial dan kultural di Indonesia. Pertama, arsitektur masjid-masjid ini dapat memberikan informasi tentang budaya lokal dan aliran arsitektur pada masa itu. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak merupakan salah satu masjid peninggalan sejarah di Indonesia yang dibangun pada abad ke-15. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya arsitektur Hindu-Jawa dan Cina. Ini adalah salah satu bentuk arsitektur yang mencerminkan perpaduan berbagai budaya yang terjadi di Indonesia pada masa itu. Selain arsitektur, desain interior juga mencerminkan perkembangan sosial dan kultural di Indonesia. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak memiliki interior yang didekorasi dengan patung-patung dan lukisan yang mencerminkan gaya seni lukis Jawa tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa seni lukis Jawa memiliki peran penting dalam masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga mencerminkan perkembangan politik di Indonesia. Sebagai contoh, Masjid Agung Demak dibangun pada masa Kerajaan Demak yang merupakan salah satu kerajaan Hindu-Jawa pertama di Indonesia. Dengan demikian, masjid ini menggambarkan perkembangan politik di Indonesia pada masa itu. Selain itu, Masjid Agung Demak juga berfungsi sebagai pusat administrasi dan keagamaan Kerajaan Demak. Hal ini menunjukkan bahwa masjid ini juga bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara politik yang ada di Indonesia pada masa itu. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia menggambarkan perkembangan berbagai aspek kehidupan sosial, kultural, dan politik di Indonesia. Arsitektur, desain interior, dan fungsi dari masjid-masjid tersebut mencerminkan perpaduan berbagai budaya yang ada di Indonesia, serta perkembangan politik di Indonesia pada masa itu. Oleh karena itu, masjid-masjid ini merupakan simbol kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. 3. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah dianut oleh masyarakat Indonesia selama lebih dari abad. Masjid-masjid ini merupakan bukti nyata betapa pentingnya Islam untuk masa lalu dan masa kini masyarakat Indonesia. Di Indonesia, masjid-masjid peninggalan sejarah menjadi tanda kebanggaan masyarakat dan juga mencerminkan nilai-nilai islami dan kebangsaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagi dan saling menginspirasi. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah juga menjadi tempat untuk mempelajari nilai-nilai islami dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menjadi tempat untuk mengingat kembali sejarah dan tradisi peradaban islam di Indonesia. Masjid-masjid ini mengingatkan kita tentang bagaimana nilai-nilai islam telah menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya Indonesia selama berabad-abad. Selain itu, masjid-masjid ini juga mengingatkan kita tentang bagaimana nilai-nilai islam dan kebangsaan telah menjadi landasan bagi peradaban Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga menunjukkan betapa pentingnya toleransi dalam masyarakat. Masjid-masjid ini dibangun di tengah masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, budaya, dan ras. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berbeda, masyarakat Indonesia tetap menghormati dan toleran terhadap satu sama lain. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mengingatkan kita tentang bagaimana pentingnya Islam dalam masyarakat. Masjid-masjid ini telah menjadi tempat pelestarian nilai-nilai islami selama berabad-abad dan telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, termasuk dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Secara keseluruhan, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki makna dan nilai yang sangat dalam bagi masyarakat. Masjid-masjid ini mencerminkan nilai-nilai islami dan kebangsaan yang telah dianut masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Masjid-masjid ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya toleransi dan pelestarian nilai-nilai islami. Hal ini menunjukkan bahwa masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti nyata dari betapa pentingnya islam bagi masyarakat Indonesia. 4. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Masjid merupakan salah satu simbol agama Islam yang paling penting dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama lebih dari 400 tahun. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan kehidupan masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masjid-masjid peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh Indonesia. Meskipun banyak masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah diubah dan diperbarui untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, masih banyak yang masih mempertahankan bentuk dan arsitektur aslinya. Hal ini membuat masjid-masjid ini menjadi tempat yang dipenuhi oleh kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas. Di masjid-masjid tersebut, masyarakat dapat berkumpul untuk berbagi informasi, mengadakan kegiatan sosial, dan membicarakan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, masjid-masjid ini dapat menjadi tempat untuk menyebarkan nilai-nilai budaya dan meningkatkan kebersamaan di antara masyarakat. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah juga menjadi tempat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan seperti kajian, diskusi, dan pelatihan. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami ajaran-ajaran agama dan mengembangkan kehidupan beragama yang lebih baik. Dengan demikian, masjid-masjid ini juga dapat menjadi pusat dari perkembangan agama di komunitas. Kesimpulannya, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki fungsi yang luas dan penting bagi masyarakat. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid-masjid ini juga dapat menjadi pusat dari kegiatan sosial dan budaya yang telah lama berkembang di komunitas, serta menjadi tempat untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan. Dengan demikian, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia dapat menjadi tempat yang membawa nilai-nilai budaya dan kebersamaan di antara masyarakat. 5. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik dan merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia berasal dari berbagai macam periode sejarah, mulai dari masa pra-Islam hingga masa kolonial Belanda. Beberapa masjid yang paling terkenal dan paling bersejarah di Indonesia adalah Masjid Agung Demak, Masjid Besar Jepara, Masjid Agung Pekalongan, dan Masjid Gedhe Kauman. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kebudayaan lokal yang unik karena mereka menggabungkan berbagai unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, Masjid Agung Demak menggabungkan unsur-unsur Hindu, Budha, dan Islam ke dalam desainnya. Hal ini membuat masjid ini tampak unik dan menarik bagi banyak wisatawan. Begitu juga dengan dua masjid lainnya, Masjid Besar Jepara dan Masjid Agung Pekalongan, yang juga menggabungkan unsur-unsur Hindu, Budha, dan Islam ke dalam desainnya. Selain itu, tempat-tempat ini juga mencerminkan pola pikir dan budaya zaman dahulu. Misalnya, Masjid Agung Demak dibangun pada tahun 1478 oleh Raden Patah, pendiri kerajaan Demak. Bangunan ini merupakan contoh tempat ibadah yang digunakan oleh masyarakat saat itu dan merupakan bukti dari bagaimana orang-orang zaman dahulu menggabungkan berbagai unsur budaya. Begitu juga dengan Masjid Gedhe Kauman yang dibangun pada abad ke-15. Masjid ini merupakan salah satu contoh tempat ibadah Hindu-Budha yang diubah menjadi masjid pada saat kolonial Belanda. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan perubahan. Misalnya, ketika kolonial Belanda menguasai Indonesia, banyak masjid yang dibangun sebelumnya diubah menjadi masjid yang mengikuti desain arsitektur yang sesuai dengan kebudayaan Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman dahulu berhasil beradaptasi dengan situasi yang berubah dan menggabungkan berbagai unsur budaya untuk membuat masjid-masjid yang unik. Secara keseluruhan, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti kebudayaan lokal yang unik. Masjid-masjid ini menggabungkan berbagai unsur budaya dan merupakan pengingat akan bagaimana masyarakat lokal beradaptasi dengan situasi yang berubah. Masjid-masjid ini juga merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia dan merupakan salah satu tempat yang paling populer untuk dikunjungi oleh wisatawan. 6. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah telah menjadi salah satu ikon budaya di Indonesia selama berabad-abad. Mereka menggambarkan keindahan dan keunikan seni dan arsitektur Islam. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga merupakan bukti keberlanjutan budaya dan tradisi Islam di Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki berbagai bentuk dan tipe masjid, masjid-masjid peninggalan sejarah memiliki keunikan tersendiri. Mereka secara khusus merupakan representasi dari periode tertentu dalam sejarah Indonesia. Masjid-masjid ini juga mencerminkan perkembangan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah ini menggambarkan kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia selama berabad-abad. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia memiliki berbagai ciri arsitektur yang unik. Banyak di antaranya menampilkan gaya arsitektur Islam klasik. Desain bangunan ini berfokus pada detail dan elemen dekoratif yang menarik. Banyak di antara mereka juga menampilkan fitur-fitur arsitektur tradisional Indonesia seperti lukisan dan dekorasi batu. Masjid-masjid peninggalan sejarah juga menampilkan beberapa fitur arsitektur dan desain yang sangat khas. Beberapa di antaranya memiliki kubah yang tinggi dan banyak jendela yang dihiasi dengan motif-motif geometris. Beberapa di antara mereka juga memiliki taman di sekitar bangunan yang membuatnya semakin menawan. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah ini juga menampilkan berbagai desain dan bentuk yang bervariasi. Beberapa di antara mereka memiliki bentuk dan desain yang khas dengan menggabungkan berbagai gaya arsitektur. Beberapa di antara mereka juga memiliki fitur-fitur arsitektur modern. Semua elemen ini menambah keunikan dan keindahan masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Dengan demikian, ketika mengunjungi masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia, para pengunjung dapat melihat kemajuan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. Masjid-masjid ini juga merupakan bukti keberlanjutan budaya dan tradisi Islam di Indonesia. Mereka menampilkan berbagai ciri arsitektur yang unik dan fitur-fitur arsitektur dan desain yang khas. Dengan begitu, para pengunjung dapat melihat keindahan dan keunikan seni dan arsitektur Islam di Indonesia. 7. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Secara umum, masjid-masjid ini dibangun dengan berbagai teknik dan desain yang mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan menggabungkan berbagai elemen arsitektur yang berbeda. Meskipun masjid-masjid ini dibangun dengan teknik dan desain yang berbeda, mereka semua memiliki gaya arsitektur yang khas. Desain arsitektur masjid peninggalan sejarah di Indonesia biasanya kuat pengaruh tradisional dan kebudayaan lokal. Misalnya, masjid-masjid di Jawa Barat sering memiliki gaya arsitektur yang khas, yaitu menggabungkan gaya arsitektur Islam klasik dengan gaya arsitektur lokal. Hal ini tercermin dalam berbagai elemen desain arsitektur masjid, termasuk bentuk bangunan, bentuk dan ukuran atap, desain pintu dan jendela, dan lain-lain. Desain arsitektur masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan berbagai gaya arsitektur klasik, termasuk gaya arsitektur Mughal, gaya arsitektur Seljuk, gaya arsitektur Ottoman, dan lain-lain. Selain itu, desain arsitektur masjid juga berbeda dengan desain arsitektur lainnya di Indonesia. Misalnya, masjid-masjid di Jawa Timur sering memiliki desain arsitektur yang khas, yaitu menggabungkan gaya arsitektur klasik dengan gaya arsitektur modern. Desain arsitektur masjid ini biasanya terdiri dari gaya arsitektur yang lebih sederhana dan lebih terbuka, serta menggunakan material modern seperti baja dan beton. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional. Contohnya, mesjid-masjid ini biasanya memiliki fitur-fitur seperti sistem pendingin udara, sistem pencahayaan, dan lain-lain. Fitur-fitur ini akan membantu untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan para jemaah. Kesimpulannya, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti dari kemampuan arsitek Muslim untuk menggabungkan teknik pembangunan modern dengan nilai-nilai tradisional dan kebudayaan lokal. Desain arsitektur masjid yang unik dan khas ini memberikan inspirasi dan menghibur para jemaah. Dengan demikian, masjid peninggalan sejarah di Indonesia mencerminkan sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia. 8. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah dan budaya Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia sejak lama, dan masih memiliki pengaruh yang besar hingga saat ini. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bentuk manifestasi kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia, dan memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini adalah bukti kuat dari sejarah dan budaya Indonesia yang telah lama berkembang dan berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan sikap toleransi dan toleransi antar agama di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang menerima dan menghormati semua agama, dan mempromosikan kerukunan antar agama. Sejarah masjid-masjid di Indonesia menunjukkan bahwa sejak lama, masyarakat Indonesia telah menghormati dan menghargai perbedaan agama dan budaya. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan perkembangan arsitektur di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa arsitektur di Indonesia telah berkembang pesat sejak dahulu, dan masih berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur klasik yang sangat khas, yang mencerminkan kemajuan arsitektur Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan moral yang menyertai kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah lama memiliki nilai-nilai spiritual dan moral yang tinggi, dan masih berlaku hingga saat ini. Masjid-masjid ini juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan keadilan, yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan kemajuan teknologi di Indonesia. Masjid-masjid ini menunjukkan bahwa teknologi di Indonesia telah berkembang pesat sejak dahulu, dan masih berkembang hingga saat ini. Masjid-masjid ini dibangun dengan teknologi yang canggih dan modern, yang mencerminkan kemajuan teknologi di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga telah menjadi tempat bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah dan merayakan hari-hari besar Islam. Masjid-masjid ini telah lama menjadi tempat bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah dan merayakan hari-hari besar Islam, dan masih menjadi tempat yang ramai bagi masyarakat Indonesia untuk beribadah. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah bangsa Indonesia. Masjid-masjid ini telah menjadi simbol dari kebudayaan dan sejarah Indonesia, dan memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Masjid-masjid ini juga mencerminkan nilai-nilai spiritual dan moral yang menyertai kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia, serta menunjukkan kemajuan arsitektur, teknologi, dan kerukunan antar agama di Indonesia. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Indonesia sejak lama, dan masih memiliki pengaruh yang besar hingga saat ini. 9. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti bahwa peradaban Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia adalah saksi bisu dari keberadaan dan perkembangan agama Islam di Indonesia. Bangunan-bangunan masjid tersebut mengingatkan kita pada sejarah panjang peradaban Islam di Indonesia. Meskipun masjid-masjid tersebut tidak lagi aktif sebagai pusat ibadah, mereka masih memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa agama Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Sejak abad ke-16, beberapa kerajaan Islam telah berdiri di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut membangun banyak masjid di wilayahnya dan mempromosikan agama Islam dengan kuat. Seiring dengan perkembangan kerajaan-kerajaan tersebut, masjid-masjid yang telah dibangun menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Selain itu, masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga mencerminkan peran penting agama Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Di masjid-masjid ini, masyarakat dapat menghadiri shalat berjamaah, belajar tentang agama, dan berkumpul untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah sosial. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menjadi pusat budaya dan seni dan telah menginspirasi generasi berikutnya. Masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia juga menggambarkan kontribusi para penyebar agama Islam ke Indonesia. Para ulama dan pedagang Arab telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan agama Islam di Indonesia. Mereka telah memberikan sumbangan besar untuk pembangunan masjid-masjid di Indonesia. Kelahiran dan perkembangan agama Islam di Indonesia dapat dilihat dari masjid-masjid peninggalan sejarah di Indonesia. Masjid-masjid ini memberikan bukti bahwa agama Islam telah berkembang di Indonesia selama ratusan tahun. Masjid-masjid ini juga merupakan simbol budaya dan seni yang kental dengan sejarah. Mereka adalah pengingat penting bahwa agama Islam telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun.
\n jelaskan mengapa semua bangunan masjid peninggalan sejarah di indonesia
Objekpajak PBB P2 adalah bumi dan bangunan yang ada di wilayah perkotaan dan perdesaan. Misalnya rumah, hotel, apartemen, rumah susun, pabrik, tanah kosong, dan sawah. Merujuk pada pasal 80 ayat (1) UU PDRD, tarif maksimal yang telah ditetapkan untuk PBB P2 adalah sebesar 0,3%. Namun, tarif ini bervariasi, tergantung dari kebijakan pemerintah Indonesia memiliki latar belakang sejarah yang cukup unik. Terlihat dari bangunan bersejarah di Indonesia yang sangat beragam dan memiliki nilai historis yang menakjubkan. Indonesia memiliki banyak candi dan arca bekas peninggalan zaman kerajaan Hindu dan Buddha. Zaman kerajaan Islam juga meninggalkan bangunan historis yang cukup banyak seperti masjid dan keraton. Bangunan-bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda juga masih ada hingga sekarang seperti benteng dan gedung dengan gaya Eropa heran jika banyak turis yang turut meramaikan tempat-tempat ini. Bangunan-bangunan di Indonesia ini terkenal hingga ke mancanegara bahkan ada yang masuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO. Yuk lihat bangunan bersejarah Indonesia yang harus kalian kunjungi!Candi Prambanan, bangunan bersejarah di Indonesia yang indahsumber ini merupakan peninggalan pada zaman kerajaan Hindu di bawah pemerintahan Rakai Pikatan. Terletak di Yogyakarta, Jawa Tengah, Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan merupakan lambang masa kejayaan kerajaan Hindu. Candi Prambanan memiliki tiga candi utama yang menjulang tinggi mencapai 47 ini sempat ditelantarkan dan terkena letusan gunung api hingga bangunan ini tertutup oleh hutan yang lebat. Pada tahun 1930-an, Candi Prambanan harus melalui proses pemugaran yang sangat panjang. Alhasil, hanya 18 dari 240 candi yang berhasil dipugar. Meskipun begitu, Candi Prambanan tetap menjadi salah satu candi terindah di Asia Tenggara hingga akhirnya masuk ke dalam salah satu warisan dunia Borobudur, bangunan megah bersejarah di Indonesiasumber ini terletak di Magelang, Jawa Tengah menjadi candi terbesar di Indonesia. Pada zaman Dinasti Syailendra, Raja Samaratungga membangun candi ini dengan tujuan untuk memuliakan Buddha dan menjauhkan manusia dari hawa nafsu. Sama seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur juga sempat ditelantarkan dan harus melalui proses pemugaran. Borobudur memiliki 504 patung Buddha dan dengan 72 patung yang mengelilingi kubah ini juga termasuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO dan sampai sekarang menjadi tempat destinasi turis-turis mancanegara sekaligus tempat ziarah untuk memperingati hari Besakih, pura suci bersejarah di Indonesiasumber Besakih dibangun oleh Rsi Markandeya, dia merupakan tokoh agama Hindu. Tempat ini menjadi salah satu pusat tempat orang Hindu untuk beribadah di Bali. Pura ini menjadi pura yang terbesar di Indonesia karena memiliki 86 kuil dan tempat pemujaan. Tempat ini begitu sakral sehingga ada beberapa peraturan yang harus wisatawan lokal maupun mancanegara taati. Di kawasan ini, orang-orang tidak boleh memakai baju yang terbuka, sehingga harus memakai sarung atau selendang untuk menutupi bagian tubuh yang terbuka. Selain pura, di tempat ini banyak pemandangan indah yang bisa kalian nikmati seperti gunung dan danau yang Sewu, bangunan mistis yang bersejarah di Indonesiasumber Sewu adalah bangunan bekas zaman penjajahan Belanda yang sekarang menjadi milik PT. Kereta Api Indonesia Persero. Pada zaman era kolonial, bangunan tersebut menjadi kantor pusat perusahaan kereta api milik Belanda. Namanya berasal dari bahasa Jawa yang berarti “1000 pintu” karena bangunannya memiliki pintu dan jendela yang banyak. Pada zaman penjajahan Jepang, salah satu gedung ini beralih fungsi menjadi tempat tahanan dan terjadi beberapa eksekusi. Beberapa pertempuran juga terjadi di gedung ini sehingga menyebabkan beberapa orang tewas. Lawang Sewu sekarang dikenal sebagai tempat yang berhantu sehingga beberapa turis datang ke tempat ini untuk melihat hantu. Tempat ini juga pernah dipakai untuk syuting film horor. Kelenteng Sam Poo Kong yang memukausumber ini menjadi salah satu destinasi yang wajib kalian kunjungi oleh para turis ketika pergi ke Semarang. Arsitektur dan desain yang unik dan khas Tionghoa membuat kita seakan-akan berada di negeri tirai bambu tersebut. Cheng Ho, seorang laksamana yang beragama muslim membangun klenteng ini. Ia membangun klenteng tersebut sebagai tempat peristirahatan pasukan-pasukannya yang sakit. Sebagai ungkapan terima kasih, maka bawahannya membangun patung Cheng Ho untuk menghormatinya. Sekarang, kelenteng ini menjadi tempat wisata sekaligus tempat Yogyakarta, tempat tinggal Kesultanan Yogyakartasumber ini menjadi salah satu tempat favorit para turis ketika berkunjung ke Yogyakarta. Keraton Yogyakarta menjadi tempat tinggal anggota kerajaan dan masih menjalankan tradisi kesultanan hingga sekarang. Keraton ini memiliki berbagai benda dan artefak milik kesultanan dan pemberian raja-raja Eropa. Turis yang mengunjungi tempat ini tidak boleh menyentuh benda-benda yang ada di keraton tanpa izin. Keraton Yogyakarta juga menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO yang harus Agung Demak, tempat berkumpul Wali Songosumber ini didirikan oleh Raden Patah pada abad ke-15 menjadikan bangunan ini menjadi masjid tertua yang ada di Indonesia. Konon katanya, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya Wali Songo, yaitu orang-orang yang pertama kali menyebarkan agama Islam di Agung Demak berada dalam satu wilayah dengan kompleks pemakaman raja-raja Kesultanan Demak, sehingga setelah sembahyang, orang-orang bisa berziarah ke tempat Ujung Pandang Fort Rotterdamsumber ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa yang pernah berjaya pada abad ke-17. Bentuk benteng ini memiliki filosofi tersendiri. Gedung ini menyerupai penyu yang dapat hidup di darat maupun air. Begitu juga Kerajaan Gowa yang berjaya di darat dan lautan. Benteng ini berlokasi di pinggir pantai barat Makassar. Sebenarnya, terdapat 17 benteng yang berada di daerah Makassar, namun yang paling megah adalah Benteng Fort Rotterdam. Temboknya berwarna hitam, dengan ketebalan hampir 2 meter dan tinggi hampir 5 meter membuat benteng ini mudah dikenali dari Katedral, bangunan gaya neo-gotik yang indahsumber Katedral terletak di Jakarta Pusat dan menjadi salah satu cagar budaya Jakarta. Gereja ini memulai pembangunannya setelah Paus Pius VII mengangkat pastor Yacobus Nelissen sebagai prefek apostolik Hindia Belanda dan bangunan ini diresmikan pada tahun 1901. Bangunan ini memiliki gaya arsitektur neo-gotik seperti gereja umumnya pada zaman itu. dengan luas 60 meter dan lebar 20 bangunan ini berfungsi sebagai gereja bagi umat Katolik. Di dalamnya terdapat museum yang berisi barang-barang milik Fatahillah, dulunya menjadi tempat penjara di bawah tanahsumber Sejarah Jakarta atau biasa disebut Museum Fatahillah terletak di Jakarta Barat memiliki luas lebih dari meter persegi. Bangunan ini merupakan peninggalan zaman pemerintahan Belanda. Pada zaman dulu, museum ini adalah sebuah balai kota yang memiliki kantor, ruang pengadilan, dan penjara bawah tanah. Sekarang, tempat ini menjadi museum yang berisi benda-benda peninggalan dan dapat melihat sejarah kota Batavia sebelum berubah menjadi Jakarta. Tempat ini juga salah satu destinasi turis lokal maupun mancanegara. Benteng Vastenburg, dulunya untuk mengawasi Kesultanan Surakartasumber yang terletak di Surakarta ini merupakan salah satu peninggalan Belanda dan sudah berdiri sejak tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Pada zaman penjajahan Belanda, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pengawasan terhadap kekuasaan Surakarta dan sebagai pusat Indonesia sudah merdeka, tempat ini jadi markas TNI dan pelatihan prajurit serta Brigade untuk wilayah Surakarta. Pemerintah merestorasi tempat ini pada tahun 2014 setelah sempat lama Bogor, tempat tinggal Presiden Indonesiasumber seperti namanya, Istana ini berada di Bogor, Jawa Barat. Istana ini merupakan salah satu peninggalan Belanda dan menjadi tempat tinggal 38 Gubernur Jenderal Belanda. Dulunya, Istana Bogor ini bernama Buitenzorg yang memiliki arti “tanpa kekhawatiran” karena Jenderal Van Imhoff menilai daerah Bogor sebagai tempat yang tenang dan Indonesia merdeka, istana ini kini menjadi tempat tinggal Presiden Indonesia dan menjadi tempat menerima tamu asing. Warga Bogor suka mengunjungi Istana ini karena terdapat taman yang luas dan bisa memberi makan rusa-rusa dengan Sate, gedung bersejarah di Indonesiasumber ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia. Letaknya berada di Kota Bandung dan memakan waktu selama 4 tahun untuk membangunnya, dari 1920-1924. Dulunya, bangunan ini bernama Gouvernements Bedrijven. Pada zaman pemerintahan Belanda, mereka berencana untuk menjadikan gedung ini sebagai kantor tempat ini menjadi salah satu destinasi orang Bandung atau turis untuk menikmati hawa sejuk Kota Bandung atau Merdeka, bangunan bersejarah Konferensi Asia-Afrikasumber ini menjadi tempat terjadinya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 yang kemudian menjadi asal muasal terbentuknya Gerakan Non-Blok. Gedung ini dulu bernama Sociëteit Concordia dan berfungsi sebagai tempat bersosialisasi dan rekreasi masyarakat Gedung Merdeka menjadi museum yang berisikan koleksi foto saat Konferensi Asia-Afrika. Turis-turis juga suka berfoto-foto di depan gedung ini karena arsitekturnya yang Nasional, bangunan bersejarah di Indonesiasumber bersejarah di Indonesia ini terletak di Jakarta Pusat dengan tinggi mencapai 132 meter. Presiden Sukarno membangun ini dengan tujuan mengenang perlawanan para pahlawan dan rakyat yang telah susah payah memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintahan Belanda. Tempat ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu lidah api yang berlapisi emas untuk bermakna semangat yang berkobar-kobar. Di dalam Monumen Nasional, terdapat 51 diorama yang menceritakan sejarah Indonesia dari sejak zaman kerajaan Hindu Buddha hingga zaman pemerintahan Suharto. Di puncak tugu api ini, turis bisa melihat pemandangan Kota bangunan bersejarah di Indonesia yang bisa kalian kunjungi. Untuk menyimpan memori-memori setelah berkunjung ke tempat-tempat tersebut, kalian bisa melihat beberapa rekomendasi produk di bawah iniBingkai fotoArthome Set 7 Pcs Bingkai Foto Dengan Kanvas – CokelatSetelah berfoto-foto di tempat wisata tersebut, alangkah baiknya jika kalian mencetak foto tersebut. Zaman sekarang memang foto sudah bisa tersimpan di handphone, namun ada resiko foto-foto kalian bisa hilang. Oleh karena itu, foto-foto tersebut sebaiknya dalam bentuk cetak dan kalian bisa menaruhnya ke dalam bingkai foto agar lebih DindingRak Dinding 80 cmCinderamata yang kalian dapatkan dari tempat wisata bisa kalian taruh di rak dinding agar barang-barang kalian tertata rapi dan menjadi hiasan pemanis PajanganLemari Pajang Kaca 4 TingkatProduk ini bisa menjadi alternatif rak dinding apabila suvenir kalian membutuhkan ruangan yang lebih besar. Bingkai-bingkai foto juga bisa kalian taruh di lemari pajangan agar lebih rapi dan tamu-tamu yang datang ke rumah kalian bisa melihat tempat-tempat yang sudah kalian kenangan dan memori indah kalian dengan produk-produk di atas agar kalian bisa selalu mengingatnya. Yuk segera kunjungi beli dan dapatkan promo-promo yang menggiurkan! BangunanBersejarah di Wonogiri, Masjid Tertua di Jawa Tengah Peninggalan Wali Songo. Rabu, 26 Januari 2022 23:02 WIB.
Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia memiliki perjalanan sejarah agama islam yang panjang. Perjalanan sejarah tersebut bisa kamu ketahui dari masjid-masjid bersejarah di cuma berusia tua, masjid-masjid ini juga menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui. Inilah masjid paling bersejarah di Indonesia. 1. Masjid Raya Baiturrahman di Bangunan megah yang ikonik ini telah dibangun sejak 1612. Bangunan asli masjid ini dulunya digunakan sebagai benteng pertempuran melawan Hindia masjid ini sempat dibakar. Kemudian dibangun kembali oleh Pemerintah Belanda sebagai bentuk permintaan maaf, sekaligus untuk meredam kemarahan masyarakat Masjid Raya Al-Mashun di Masjid ini dibangun oleh Sultan Ma’mud Al Rasyid Perkasa Alam, selaku pemimpin Kesultanan Deli. Masjid bersejarah ini selesai dibangun pada tahun 1909, yang ditandai dengan pelaksanaan salat Jum’at pertama. Masjid ini sengaja dibangun lebih mewah dari Istana Maimun, yang juga termasuk bangunan bersejarah di Masjid Raya Ganting di Masjid ini sudah ada sejak masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Pendirian masjid ini diprakrasai tiga orang pemuka masyarakat yang mengusahakan tanah untuk pembangunan masjid. Setelah mendapatkan dana dari para saudagar, mereka menghubungi rekan-rekan yang memiliki tujuan yang sama. Akhirnya, masjid ini berdiri pada Masjid Istiqlal di Pembangunan masjid ini dipelopori Presiden RI pertama, Soekarno. Dia pun yang melakukan peletakkan batu pertama pada 1951. Menariknya, arsitek yang membangun masjid ini adalah Frederich Silaban, seorang Kristen bersejarah ini juga berdampingan dengan Gereja Katedral, melambangkan semangat persaudaraan dan toleransi beragama sesuai Masjid Agung Masjid sekaligus bangunan yang ikonik di Banten ini dibangun Sultan Maulana Hasanuddin, yang merupakan sultan pertama Kesultanan yang dibangun pada 1556 ini memiliki kompleks pemakaman sultan-sultan Banten. Menariknya, menara di masjid ini berbentuk seperti Masjid Menara Kudus, Jawa Sebenarnya, masjid bersejarah ini memiliki nama resmi Masjid Al Aqsa Manarat Qudus. Dibangun oleh Sunan Kudus sejak 1549 dan memiliki desain seperti candi. Masjid ini juga sering ramai pengunjung yang berziarah ke makam Sunan Kudus. Baca Juga 10 Masjid dengan Arsitektur Paling Unik di Indonesia, Menawan Banget 7. Masjid Agung Demak, Jawa Masjid peninggalan Kerajaan Demak ini menjadi tempat berkumpulnya para wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa atau dikenal sebagai Wali Songo. Masjid ini dibangun oleh Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masjid Sunan Ampel di Sesuai namanya, masjid ini didirikan Sunan Ampel pada tahun 1421. Masjid ini selalu ramai wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel. Di kompleks masjid ini juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, yakni Mas Masjid Tua Palopo, Sulawesi Masjid yang sudah berusia sekitar lima abad ini dibangun Datuk Sulaiman pada tahun 1604. Masjid Tua Palopo didirikan saat Kerajaan Luwu di bawah pemerintahan Datu Puyung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi. Masjid ini dibangun sebagai masjid kerajaan. 10. Masjid Wapauwe di Meski terlihat sederhana, masjid yang dibangun pada 1414 ini masih kokoh berdiri lho. Masjid Wapauwe dibangun tanpa paku, sehingga dapat dibongkar ini dirancang hanya menggunakan pasak kayu untuk menyambungkan setiap bangunan, sehingga sangat memungkinkan untuk memiliki cerita yang menarik di balik bangunannya, masjid-masjid bersejarah ini juga menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, lho. Kamu sudah pernah mengunjungi yang mana nih? Baca Juga 10 Masjid dengan Warna Paling Cantik di Dunia, Keren Banget!
8Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam Di Indonesia - Seperti yang telah kita ketahui bahwa negara Indonesia memiliki berbagai jenis agama. Misalnya saja agama Islam, Hindu, Budha dan sebagainya. Kepercayaan atau corak agama ini telah dianut sejak zaman nenek moyang. Seperti halnya ada pada berbagai kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. Friday, September 19, 2014 Edit Kota Islam - Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan bermacam-macam suku bangsa banyak memiliki sejarah kebudayaan. Salah satunya adalah sejarah kebudayaan islam dan peninggalannya. Dahulu banyak terdapat kerajaan-kerajaan islam yang ada di Indonesia dan meninggalkan bangungan-bangungan bersejarah antara lainnya adalah bangungan masjid. Seperti dilansir berikut 10 masjid peninggalan sejarah yang ada di Indonesia. 1. Masjid Raya Baiturrahman Aceh Masjid bersejarah ini dibangung oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh Sultain Alaidin Mahmudsyah. Masji ini pernah di hancurkan oleh Belanda di tahun 1873, namun akhirnya Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di tahun 1877. Itu dilakukan sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun 1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga sekarang. Dan yang uniknya masjid ini tetap utuh pada saat terjadinya bencana Tsunami di tahun 2004 dan menjadi tempat pengungsian pada waktu itu. 2. Masjid Raya Medan Masjid yang dibangun pada tahun 1906 ini juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1909 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Masjid ini begitu megah karena disengaja oleh Sultan. Beliau menjadikan masjid ini harus lebih megah dari istananya yaitu Istana Maimun. Bahan bangunan dan rancangan masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah. 3. Masjid Raya Ganting Padang Menurut sejarah pembangunan masjid ini pada tahun 1700. Dan bangunannya telah beberapa kali dipindahkan sampai pada akhirnya berada di daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805. Model atap masjid ini berbentuk persegi delapan dan dibuat oleh para pekerja etnis Cina yang dahulu membantu mengembangkan bangunan ini, setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Sama dengan masjid baiturahman yang ada di Aceh, masjid ini juga tetap kokoh saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Masji ini juga pernah menjadi tempat pengungsian Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno sebelum diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942. 4. Masjid Istiqlal Jakarta Masjid istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunannya diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1951 dengan rancangan arsiteki Frederich Silaban. Pembangungan baru mulai pada tahun 1961 dan merampungkan pembangunannya pada tahun 1978. Nama masjid ini diambil dari bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.” Saat ini masjid negara Indonesia ini menjadi pusat perayaan berbagai acara agama umat Muslim seperti Iedul Fitri, Iedul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Isra’ Mi’raj. Kapasitas penampungan masjid ini dapat menampung hingga 200 ribu jamaah dari satu lantai dasar dan lima lantai di atasnya. Masjid Istiqlal dibangun di atas bekas reruntuhan benteng Prins Frederik benteng milik penjajah belanda yang didirikan di tahun 1873. 5. Masjid Agung Banten Masjid ini dibangun dengan karya tangan arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di tahun 1560. Atap bangunan masjid ini menyerupai pagoda. Untuk menara masjid yang tingginya 24 meter itu dibangun oleh arsitek Belanda Hendrik Lucasz Cardeel. Menara tersebut berada di sisi timur dan menjadi tempat wisata karena keunikan bentuk bangunannya. Cardeel juga membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang dulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi. Selain itu di sisi utara dan selatan masjid ini terdapat makam kuno para sultan Banten dan keluarganya 6. Masjid Agung Cirebon Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Pembangunannya diprakarsai oleh Sunan Gunung Jati dan dengan karya arsitek Sunan Gunung Kalijaga. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1480 yang pada masa itu adalah masa penyebaran agama Islam oleh para Wali Songo. Masjid Agung beada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Uniknya masjid ini mempunyai sembilan pintu untuk masuk ke ruangan utama. Sembilan pintu tersebut melambangkan kesembilan Wali Songo. Selain itu masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati. 7. Masjid Menara Kudus Sesuai dengan namanya masjid ini dibangun oleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kudus tahun 1549 di kota Kudus. Batu pertama pembangunannya batu yang berasal dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk menara yang mirip dengan bentuk candi ini menunjukkan percampuran pengaruh kebudayaan agama Hindu dan Budha. Ini merupakan cara Sunan Kudus menyampaikan ajaran agama Islam kepada penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu agar lebih mudah untuk diterima. Uniknya lagi menara masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya dan juga dihiasi oleh 32 piring biru yang berhiaskan lukisan. 8. Masjid Agung Demak Pendirian masjid ini dilakukan oleh Raden Patah yang merupakan raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo di tahun 1466 dan pembangunannya selesai tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal. Di bagian samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung Demak. Museum tersebut menampilkan berbagai koleksi unik masjid yang bersejarah, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka latal yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain sebagainya. 9. Masjid Sunan Ampel Masjid bersejarah ini juga dibangun oleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Ampel di tahun 1421. Beliau bersama dua sahabatnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji yang mendirikan Masjid Ampel. Luas bangunan kurang lebih 2 km persegi. Memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang tersebut. Sampai saat ini kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid Sunan Ampel, tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel yang berada di sekitar halaman masjid. Selain itu di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur. 10. Masjid Kotagede Yogyakarta Masjid Kotagede adalah masjid bersejarah dan tertua di Yogyakarta. Didirikan oleh Sultan Agung, Raja kerajaan Mataram, pada tahun 1640. Pembangunan masjid ini ini dikerjakan dengan bergotong-royong melibatkan pekerja beragama Hindu dan Budha, sehingga arsitektur bangunan masjid ini terlihat pengaruh bangunan Hindu dan Budha. Awalnya, Masjid Kotagede hanya seluas 100 meter persegi, namun Paku Buwono X memperluas bangunan masjid ini hinga mencapai meter persegi. Uniknya di bulan Ramadhan di Masjid ini sholat tarawih dilakukan pada saat jam Itulah 10 peninggalan masjid bersejarah yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat. Sumber referensi diakses tanggal 19 september 2014 Tidakhanya itu saja, ada banyak sekali hikmah yang bisa kita petik pelajarannya dari penyebaran dan perkembangan Islam di Indonesia ini di mana Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhoi Allah seperti yang dijelaskan dalam Al Qur'an surta Ali Imron ayat 19: ۗ إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya terbukti dengan banyaknya suku – suku bangsa yang tersebar di berbagai daerah di pulau – pulau kita. Kebudayaan Indonesia tentunya tidak berasal dari masa sekarang saja, namun merupakan warisan dari nenek moyang yang telah ada sejak berabad – abad lampau dan yang membentuk asal usul Nusantara kita. Kisah kehidupan nenek moyang tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa, yaitu cerita yang mengungkapkan kehidupan bangsa kita pada zaman sejarah merupakan segala bentuk bukti dari masa lalu yang bisa kita gunakan untuk mengetahui atau mendapatkan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada masa itu. Beberapa bukti peninggalan tersebut masihdapat ditemukan hingga saat ini dan sebagian telah dilestarikan melalui keberadaan museum – museum yang menyimpan berbagai koleksi peninggalan bersejarah di Indonesia tersebut. Mengetahui apa saja yang menjadi peninggalan bersejarah terutama di – Bentuk Peninggalan Bersejarah IndonesiaIndonesia memiliki banyak peninggalan sejarah berupa sumber sejarah seperti sumber tulisan, sumber lisan dan sumber benda yang kerap ditemukan oleh para peneliti di berbagai pelosok negeri. Beberapa bukti peninggalan sejarah di Indonesia antara lain1. Tulisan PrasastiPrasasti merupakan peninggalan sejarah yang berbentuk tulisan atau gambar yang diukir pada batu, sehingga juga dikenal dengan nama batu tulis. Isi prasasti biasanya berupa satu peristiwa penting dalam kurun waktu sejarah yang dialami oleh seorang pemimpin kerajaan atau mengenai kerajaan itu sendiri. Bahasa yang digunakan dalam beberapa prasasti berupa huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Beberapa prasasti yang ditemukan sebagai peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia yaituPrasasti Yupa yang ditemukan di aliran sungai Mahakam, Kalimantan Timur bertahun sekitar 500 M, peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara dan merupakan prasasti Talaga Batu, Kota Kapur 686 M, Prasasti Kedukan Bukit 684 M, Prasasti Talang Tuo 684 M, Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Palah Pasemah di Palembang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Padiegan, Weleri dan Jaring dari peninggalan Kerajaan Ciaruteun di Jawa Barat dari Kerajaan Tarumanegara yang terdapat gambar telapak kaki Raja Purnawarman. Selain itu juga ada Prasasti Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Cidanghiang dan Prasasti Tulisan Naskah KunoPeninggalan bersejarah di Indonesia lainnya yang berbentuk tulisan adalah naskah kuno atau dokumen – dokumen penting yang berisi informasi pada zaman kuno, bisa juga berupa karya – karya sastra seperti syair, hikayat, legenda dan berbagai kitab. Beberapa naskah kuno yang berasal dari masa lampau di Indonesia antara lainKitab Sutasoma hasil karya Mpu Tantular dari Kerajaan Negarakertagama dari Mpu Prapanca, peninggalan Kerajaan Arjuna Wiwaha dari Mpu Kanwa dari Kerajaan Airlangga Kahuripan berupa syair dalam bahasa Jawa Kuna dan metrum yang asalnya dari Smaradhana oleh Mpu Darmaraja di zaman Raja Kameswara I, Kerajaan Bharatayudha, Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh di zaman Raja Jayabaya, Bangunan CandiCandi adalah peninggalan bersejarah yang ada di Indonesia berupa bangunan kuno yang terbuat dari batu dan biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan atau tempat ibadah untuk para umat Hindu dan Budha pada zaman dulu. Dengan demikian, candi adalah peninggalan kerajaan Hindu dan Budha. Fungsinya untuk memuliakan raja yang telah meninggal dunia dengan bangunan candi berasal dari nama salah satu Dewa Durga atau Dewa Maut, yaitu Candika. Pada dindingnya biasanya terdapat ukiran yang disebut relief dan sebagian besar bangunan candi berada di pulau Jawa. Beberapa candi yang ada di Indonesia antara lainCandi Borobudur yang bisa dikatakan sebagai candi paling terkenal di Indonesia dan juga candi terbesar di dunia , terletak di Magelang Jawa Tengah. Borobudur sudah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia pada tahun Padas adalah candi di Bali tepatnya di Tampak Kidal adalah candi di Jawa Timur tepatnya Malang, .Candi Sewu yaitu candi di Magelang, Jawa Prambanan yaitu candi di Klaten, Jawa Tikus di Mojokerto, Jawa Kalasan di Jawa Tengah. Ada juga candi di Kediri dan candi di Jawa Bangunan BentengPeninggalan bersejarah di Indonesia ini difungsikan sebagai bangunan yang berguna untuk mempertahankan diri dari serangan lawan pada masa perang. Sebagian besar benteng yang ada di Indonesia berasal dari peninggalan Belanda, Portugis, dan Spanyol pada masa kolonialisme Eropa di Indonesia. Ada pula benteng yang dibangun oleh raja – raja di Nusantara pada zaman dulu. Contoh peninggalan bangunan bersejarah berupa benteng antara lainBenteng Inong Balee di Aceh, Daerah Istimewa Bonjol di Bonjol, Sumatera BaratBenteng Duurstede di Saparua, Surason di Banten Jawa Jagaraga di Marlborough di Fort de Kock di Keraton di Bangunan MasjidPeninggalan berupa bangunan ini adalah tempat umat Islam beribadah, yang membuktikan bahwa pengaruh agama Islam di Indonesia telah ada sejak berabad – abad lampau. Beberapa masjid yang mengandung nilai sejarah di Indonesia yaitu Masjid Demak, Masjid Aceh, Masjid Agung Banten, Masjid Makan Sedang Duwur Jatim, Masjid Kudus, Masjid Jami Pontianak dan Sejarah Masjid Agung Bangunan Monumen dan TuguPeninggalan bersejarah ini merupakan bangunan yang sengaja dibuat untuk melambangkan peringatan terhadap suatu peristiwa dan menghormati jasa perjuangan dari para pahlawan zaman lampau. Indonesia memiliki banyak monumen atau tugu, diantaranya Monumen Nasional Monas di Jakarta, Monumen Tugu Muda di Semarang, Monumen Proklamasi di Jakarta, Monumen Palagan Ambarawa di Semarang, Monumen Pers Nasional di Solo, Bangunan Istana atau KeratonPeninggalan bersejarah di Indonesia juga termasuk bangunan Istana atau Keraton, karena di Indonesia pada zaman dulu banyak sekali kerajaan yang eksis sehingga peninggalannya masih bisa kita temukan hingga saat ini. Peninggalan berupa istana atau keraton tersebut antara lain Istana Maimun Medan, Istana Negara di Jakarta, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Jawa Tengah dan juga Keraton Yogyakarta. Ada juga Istana Siak Sri Indrapura yang dibangun pada 1888 oleh Sultan Bangunan MakamMakam adalah bangunan yang menjadi tempat persemayaman orang – orang yang sudah meninggal, termasuk disini para raja atau tokoh – tokoh penting dalam sejarah. Makam kerap dijadikan sumber sejarah. Beberapa makam yang ada di Indonesia contohnya adalahMakam raja – raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri, Pangeran Diponegoro di makassar Sulawesi Kartini di Rembang, Ir. Soekarno, presiden RI Pertama di Blitar Sunan Kalijaga di Demak, Benda Peninggalan BersejarahPeninggalan bersejarah di Indonesia juga bisa dilihat dari berbagai benda atau barang yang terhubung dengan nilai sejarah. Beberapa benda tersebut antara lainFosil – Sisa – sisa dari bagian makhluk hidup berupa manusia, hewan atau tumbuhan yang sudah membatu. Fosil bisa ditemukan di area Desa Trinil di Mojokerto, Jatim, Fosil dalam Sejarah Museum Sangiran di Sragen, Jateng dan juga beberapa peninggalan sejarah – Merupakan peralatan atau perkakas yang dibuat manusia pada zaman dulu, bisa berupa alat pertanian, alat makan, alat memasak, perhiasan dan – Peninggalan sejarah ini bercorak Hindu atau Budha yang biasa dikenal masyarakat dengan istilah Patung yang terbuat dari perunggu atau emas. Bentuknya bermacam – macam, bisa berupa patung dewa, binatang atau patung raja dan ratu. Contoh penemuan arca di Indonesia adalah Arca Buddha Amarawati di Sulawesi Selatan, Arca Roro Jonggrang di Candi Prambanan, Arca Airlangga di Belahan, dan Arca Tribuwana di candi Karya SeniPeninggalan sejarah ini berasal dari nenek moyang berupa tradisi yang dilakukan secara turun temurun di masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Karya seni itu antara lain adalahTarian tradisional seperti Tari Gambyong dari Jawa Tengah atau Tari Seudati dari atau cerita rakyat yang disampaikan secara turun temurun namun tidak memiliki sumber atau pengarang yang jelas. Biasanya mengandung pelajaran moral yang bisa dipetik. Contohnya Malin Kundang dari Sumatera Barat dan cerita tentang Tangkuban Parahu/Sangkuriang dari Jawa – lagu daerah yang juga dinyanyikan secara turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini. Misalnya lagu Gending Sriwijaya dari Sumatera dan Lir – Ilir dari Jawa pertunjukan tradisional seperti Wayang Golek dari Jawa Barat, Wayang Kulit dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Ogoh – ogoh dari bersejarah di Indonesia lainnya berupa adat istiadat yang hingga sekarang masih dipraktekkan oleh beberapa suku berbeda di berbagai daerah Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Contoh upacara adat yang masih dilakukan adalah upacara Ngaben di Bali, upacara pernikahan Ngeyeuk Sereuh di Jawa Barat, malam Midodareni yang dilakukan di Jawa Tengah. Pengetahuan mengenai apa saja peninggalan sejarah yang kita miliki merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga agar Indonesia tidak kehilangan budaya aslinya sendiri yang sangat beragam dan perlu dilestarikan. Sebagai bangsa Indonesia, kita juga tidak boleh kehilangan identitas sebagai bangsa yang kaya akan budaya di tengah gempuran berbagai budaya dari luar. mediasiarcom. Sejarah kebudayaan Islam di Indonesia, bicara tentang islam di indonesia, ada beberapa teori yang menyatakan waktu masuknya Islam. Ada yang menyebut pada abad ke 7 dan ada juga yang menyebut abad ke 13. Dahulu Islam di Indonesia sebagian besar di sebarkan oleh pedagang hingga akhirnya banyak yang memeluk Islam. - Masuknya Islam ke Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, membawa pengaruh luar biasa. Kerajaan-kerajaan di Indonesia yang kala itu berbasis Hindu dan Buddha mulai mengalami akulturasi dengan budaya Islam. Pengaruh Islam dalam budaya Hindu dan Buddha meliputi perubahan tatanan masyarakat, cara pandang, bangunan pemerintahan, dan tempat peribadatan. Kerajaan-kerajaan yang menyakini ajaran Islam mulai membuat masjid sebagai tempat ibadah. Masjid-masjid tersebut mempunyai ornamen dan gayanya yang sangat unik. Kekuatan bangunan dari bangunan yang telah terpengaruh Islam dibangun dengan sangat kokoh hingga ratusan tahun. Hal ini terbukti dengan masih berdiri tegaknya masjiid-masjid peninggalan kerajaan di Indonesia hingga kini. Masjid-masjid paling legendaris ternyata terdapat di Pulau Jawa. Kali ini akan mengajak kamu menjelajahi masjid bersejarah di Indonesia yang berdiri sejak zaman kerajaan. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat 3/5, inilah tujuh masjid di Indonesia yang menjadi peninggalan zaman kerajaan. 1. Masjid Sunan Ampel. foto Instagram/menaraampel Masjid Ampel terletak di Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Masjid ini berdiri di atas 16 pilar kayu setinggi 17 meter. Kayu tersebut berdiameter 60 centimeter tanpa menggunakan satu penyambung. Hingga hari ini, banyak peziarah yang berdoa di masjid bersejarah. Di sana juga terdapat makam Sunan Ampel dan pahlawan nasional KH. Mas Mansyur. 2. Masjid Agung Demak. foto Instagram/ Masjid ini berada di pesisir utara Jawa, yakni Kabupaten Demak, tepatnya di desa Bintoro. Masjid tersebut digagas pertama oleh pihak kesultanan Demak bersama Wali Songo. Masjid Agung Demak ini mempunyai empat tiang penyangga. Tiga di antaranya disebut saka guru dan satu tiang yang lain bernama saka latar. Dalam masjid terdapat berbagai benda bersejarah terkait ritual keagamaan seperti beduk dan kentongan Wali Songo. Masjid Agung Demak didirikan pada 1479. 3. Masjid Agung Cirebon. foto Instagram/syeichuar Masjid Agung Cirebon didirikan oleh Sunan Gunung Jati. Masjid ini diberi nama Masjid Agung Kasepuhan atau masjid Agung Sang Cipta Rasa. Tak ada data yang cukup jelas, tapi masji ini selesai dikerjakan pada 1480. Keunikan masjid ini memiliki 9 pintu yang melambangkan jumlah Wali Songo. 4. Masjid Menara Kudus. foto Instagram/masukmasjid Seperti namanya, masjid ini berdiri atas inisiatif salah satu Wali Songo, Sunan Kudus. Pembangunan masjid ini sangat istimewa karena batu pertamanya didatangkan dari Masjid Al-Aqsha, Yerussalem. Masjid dibangun mulai 1549 Masehi dengan arsitektur yang unik. Seluruh badan masjid tidak menggunakan semen sebagai perekat bangunan, namun hanya dengan tanah liat. 5. Masjid Agung Banten. foto Instagram/billyariez Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada 1560 Masehi. Arsitek masjid Agung bernama Tjek Ban Tjut dari China. Penggarapan masjid dibangun oleh Hendrik Lucasz Cardeel, arsitek dari Belanda. Masjid ini berbentuk pagoda yang tak jauh dari bangunan China. Masjid ini memiliki payung besar raksasa seperti di Masjid Nabawi. 6. Masjid Katangka. foto Instagram/auziamiruddinn Masjid ini didirikan oleh pihak Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan. Masjid ini dinamai dengan unik yakni dari nama pohon, Katangka. Berbagai sumber mengatakan bahwa masjid ini berdiri pada 1603 Masehi. Masjid ini memiliki ciri khas kubah yang berbentuk mirip joglo. Bangunan masjid terdiri dari empat tiang penyangga. Masjid pernah beberapa kali mengalami renovasi yakni pada 1816, 1884. Dilanjutkan di masa setelah kemerdekaan pada 1963, 1971, 1980 dan terakhir tahun 2007. 7. Masjid Raya Baiturrahman Aceh. foto Instagram/adityoharyobismoko Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda memimpin pada 1612. Pada versi lain, masjid ini bahkan sudah ada dari masa sultan Alaidin Mahmusyah pada 1292. Pada bagian dinding masjid ini diklengkapi dengan dinding dan pilar dengan relief tangga marmer dari China. Masjid ini pertama kali didesain oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Mirip dengan Masjid Raya Banten, masjid ini juga memiliki payung raksasa. brl/vin Recommended By Editor 25 Desain musala minimalis dalam rumah, bikin makin rajin salat 7 Masjid berlapis emas ini unik, ada Masjid Kubah Emas Depok 7 Fakta Masjid Camii Tokyo, tempat ijab kabul Maia Estianty 3 Masjid ini berwarna pink dan paling megah di dunia, unik abis 5 Masjid dengan kubah unik, ada yang mirip Saint Basil Cathedral Rusia TeknikBangunan yang Luar Biasa Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Islam mengajarkan penganutnya untuk membela tanah air. Hal inilah yang meyebabkan banyak munculnya para pejuang Islam. Selain itu, tempat ibadah agama Islam yakni masjid juga menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia. Masjid bersejarah di Indonesia berada di berbagai wilayah Indonesia. Pada artikel ini akan dibahas mengenai masjid bersejarah di Indonesia. Masjid bersejarah di Indonesia tersebut diantaranyaMasjid Raya BaiturrahmanAcehMasjid Raya Baiturrahman adalah bangunan bersejarah di Aceh yang dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda tahun 1612. Terdapat juga yang menyatakan bahwa masjid ini dibangun lebih awal, yaitu pada masa Sultan Alaidin Mahmudsyah tahun 1292. Masjid ini selamat dari Tsunami Aceh tahun 2004. Pada saat penyerangan Kesultanan Aceh tanggal 10 Aoril 1873, masjid ini dijadikan masyarakat Aceh sebagai benteng pertempuran untuk menyerang Pasukan Royal Raya Al Mashun MedanMasjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan dibangun oleh Sultan Ma’mud Al Rasyid Perkasa Alam pada tanggal 21 Agustus 1906. Pembangunan baru bisa diselesaikan pada tanggal 10 September 1909 yang ditandai dengan pelaksanaan Shalat Jum’at pertama di masjid pemimpin Kesultanan Deli, Sultan Ma’mud Al Rasyid Perkasa Alam sengaja membuat masjid yang lebih mewah dibandingkan dengan istananya sendiri. Beliau berprinsip bahwa hal ini lebih utama dibandingkan kemegahan istananya, yaitu Istana Maimun yang juga termasuk dalam bangunan bersejarah di Raya Ganting PadangMasjid Raya Ganting berlokasi di Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Masjid ini sudah ada sejak masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Pendirian masjid ini diprakrasai oleh tiga orang pemuka masyarakat, yaitu Angku Gapuak yang merupakan seorang saudagar di pasar gadang, Angku Syech Haji yang merupakan seorang pemimpin kampung, dan Angku Syech Kapalo Koto yang merupakan seorang ulama cukup berpengaruh. Saat itu di Gantiang hanya ada rumah ibadah berbentuk tokoh ini berperan dalam merencanakan dan mengusahakan tanah untuk masjid. Masyarakat Suku Chaniago di Gantiang dengan ihlas menyerahkan sebidang tanah miliknya untuk diwakafkan. Ketiga tokoh tersebut menghubungi para saudagar di Pasar Gadang untuk mendapatkan dana. Selain itu, mereka juga menghubungi rekan-rekan mereka di Sibolga, Medan, dan Aceh serta ulama-ulama di Minangkabau dengan maksud yang sama. Masjid Raya Ganting pun akhirnya berdiri pada tahun Istiqlal JakartaPembangunan Masjid Istiqlal dipelopori oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu Ir. Soekarno. Ir. Soekarno melakukan peletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjd Istiqlal pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek dari masjid yang menjadi bangunan bersejarah di Jakarta ini adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan. Taman Wilhelmina dipilih sebagai lokasi pembangunan Masjid. Selain itu, letaknya yang berdampingan dengan Gereja Katedral melambangkan semangat persaudaraan, persatuan, dan toleransi beragama sesuai Agung Banten BantenMasjid Bersejarah di Indonesia selanjutnya adalah Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada 1556. Beliau adalah sultan pertama dari Kesultanan Banten yang merupakan putra pertama Sunan Gunung Jati. Masjid Agung Banten memiliki atap bangunan utama yang bertumpuk lima dan mirip dengan pagoda Cina yang merupakan karya arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut. Masjid ini memiliki kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Menara masjid ini menyerupai bentuk bangunan mercusuar. Baca juga sejarahKerajaan Agung Sang Cipta Rasa CirebonMasjid Agung Sang Cipta Rasa adalah peninggalan Kerajaan Cirebon. Masjid tertua di Cirebon ini dibangun sekitar tahun 1480 M. Hal ini bersamaan dengan Wali Songo menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Kata sang bermakna keagungan, cipta bermakna dibangun, dan rasa yang berarti masjid ini melibatkan sekitar lima ratus orang yang didatangkan dari Demak, Majapahit, Demak, dan Cirebon. Sunan Gunung Jati menunjuk Sunan Kalijaga sebagai arsiteknya dan menggandeng Raden Sepat untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan tersebut. Adzan Pitu akan digelar setiap Shalat Jum’at di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Adzan Pitu adalah adzan yang dilaksanakan oleh tujuh orang muadzin berseragam putih secara Menara Kudus KudusMasjid Menara Kudus atau Masjid Al Manar memiliki nama resmi Masjid Al Aqsa Manarat Qudus. Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi atau 956 ini memiliki menara yang mirip bangunan candi dengan pola arsitektur yang memadukan konsep Islam dan budaya Hindu-Buddha. Hal ini menunjukkan adanya proses akulturasi dalam pengislaman Jawa. Masjid ini sering dikunjungi peziarah yang ingin berziarah ke makam Sunan Kudus. Masjid Menara Kudus menjadi pusat keramaian pada Festival Dhandhangan yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci Agung Demak DemakMasjid Agung Demak adalah peninggalan Kerajaan Demak yang terletak di Kampung Kauman, Kabupaten Demak. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para wali yan menyebarkan Islam di tanah Jawa, yaitu Walisongo. Masjid ini diperkirakan dibangun oleh Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Patah bersama dengan Wali Songo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus. Hal ini adalah candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang berarti tahun 1401 Saka. Berdasarkan simbol ini, Masjid Agung Demak diperkirakan berdiri pada tahun 1401 Saka dan tanggal 1 Shofar. Baca juga sejarah Kerajaan Agung Sunan Ampel SurabayaMasjid Agung Sunan Ampel berada di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampit, Kota Surabaya. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel tahun 1421. Pendirian masjid ini dibantu sahabat karibnya yakni Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji serta santrinya. Kawasan Masjid Agung ini ditetapkan menjadi tempat wisata religi oleh Pemerintah Kota Kotagede YogyakartaMasjid Kotagede didirikan oleh Panembahan Senopati Sutowijoyo pada tahun 1587. Masjid ini memiliki prasasti yang menyatakan bahwa masjid ini dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama didirikan pada masa Sultan Agung yang hanya berupa bangunan inti masjid yang berukuran kecil dan saat itu disebut kedua yakni masjid didirikan Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X. Perbedaan bagian masjid yang dibangun antara tahap pertama dan tahap kedua adalah pada tiangnya. Bagian yang dibangun oleh Sultan Agung tiangnya berbahan kayu, sedangkan bagian yang dibangun Paku Buwono X tiangnya berbahan Tua Palopo PalopoMasjid Tua Palopo dibanguan oleh Datuk Sulaiman yang bergelar Datuk Pattimang pada tahun 1604. Masjid ini berusia cukup tua dan saat ini mencapai 5 abad, sehingga masjid ini dinamakan Masjid Tua Palopo. Masjid Tua Palopo didirikan saat Kerajaan Luwu mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan Datu Puyung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi atau Sultan Abdullah Matinroe. Saat itu, Kerajaan Luwu sudah memeluk Tua Al-Hilal Katangka GowaMasjid Bersejarah di Indonesia selanjutnya adalah Masjid Tua Al-Hilal Katangka sering disebut Masjid Tua Katangka. Masjid tua ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV I Manga’rangi Daeng Manrabbia atau Sultan Alauddin I pada tahun 1603. Masjid ini memiliki bangunan yang menyerupai arsitektur Masjid Agung Demak. Masjid ini ditopang oleh empat tiang utama sebagai simbol empat sahabat utama Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Mantingan JeparaMasjid Mantingan merupakan masjid kuno yang didirikan pada masa Kesulatanan Demak, yaitu 1481 Saka atau 1559 Masehi. Hal ini berdasarkan petunjuk dari condo sengkolo yang terukir pada sebuah mihrab Masjid Mantingan oleh R. Muhayat Syeh, Sultan Aceh yang bernama R. Toyib. Beliau menikah dengan Ratu Kalinyamat Retno Kencono, yaitu putri Sultan Trenggono. Akhirnya beliau mendapat gelar Sultan Hadiri dan dinobatkan sebagai Adipati Jepara. Terdapat makan Sultan Hadiri dan waliullah Mbah Abdul Jalil atau yang disebut sebagai nama lain Syekh Siti Jenar di dalam kompleks Sultan Suriansyah BanjarmasinMasjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Pulau Kalimantan yang berlokasi di Kota Banjarmasin. Masjid ini dibangun antara tahun 1525-1550 M pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Beliau ada Raja Banjar pertama yang memeluk agama tua ini memiliki keunikan yakni atapnya masih asli dan hanya puncaknya yang mengalami perubahan diganti dalam bentuk kubah. Namun, wujud aslinya yakni atapnya yang berbentuk tumpang empat masih terlihat dengan jelas. Saat belum dipugar, bagian atasnya terdapt sungkul yang terbuat dari kayu ulin. Sungkul masjid ini disimpan di Museum Lambung Mangkurat Banjar Wapauwe Maluku TengahMasjid Wapauwe dibangun pada 1414 dan hingga kini masih kokoh berdiri. Masjid ini awalnya bernama Masjid Wawane karena dibangun di lereng Gunung Wawane oleh keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloko Kie Raha empat gunung Maluku, Pernada Jamilu. Masjid ini berdiri di atas tanah yang disebut Teon Samaiha oleh warga setempat. Masjid Wapauwe dibangun tanpa paku yang menyatukan setiap bagian-bagiannya, sehingga dapat dibongkar pasang. Perancangnya hanya menggunakan pasak kayu untuk menyambungkan setiap bangunan, sehingga konstruksi ini memungkinkan masjid dapat Saka Tunggal BanyumasMasjid Saka Tunggal adalah satu-satunya masjid di Pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Songo. Masjid ini sudah didirikan tahun 1288 M, yaitu 2 abada sebelum Wali Songo. Masjid ini adalah masjid tertua di Indonesia. Masjid ini dibangin saat masa Kerajaan Singasari. Hal ini sebagaimana yang tertulis di prasasti yang terpahat di masjid pembangunan Masjid Saka Tunggal terkait dengan tokoh penyebar Islam di Cikakak, yaitu Mbah Mustolih. Beliau hidup masa Kesultanan Mataram Kuno, sehingga tidak heran jika unsur Kejawen masih cukup melekat. Mbah Mustholih memang menjadikan Cikakak sebagai “markas” yang ditandai dengan pembangunan masjid bertiang tunggal Jami Pontianak PontianakMasjid Jami Pontianak dikenal juga dengan nama Masjid Jami Sultan Syarif Abdurahman yang merupakan masjid pertama di Provinsi Kalimantan Barat. Masjid ini adalah peninggalan Kesultanan Pontianak yang terletak di Kampung Dalam Bugis. Masjid ini awalnya adalah langgar sederhana. Masjid Jami Pontianak mulai dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Usman 1819-1855, yaitu Sultan Ketiga Kesultanan batu pertama dilaksanakan pada tahun 1821. Pemberian nama masjid menjadi Masji Jami Sultan Abdurrahman adalah bentuk penghormatan kepada pendiri kota Pontianak, yaitu Sultan Sayyid Abdurrahman Alkadrie atau Sultan Pertama Kesultanan Pontianak. Baca juga sejarah Kota Jami Bua LuwuMasjid Jami Bua adalah masjid pertama yang didirikan sejak Islam masuk ke Tanah Luwu pada abad ke-15. Masjid ini dibangun sekitar 1600 Masehi. Masjid Jami Bua pernah dimasuki Tentara NICA pada masa penjajahan. Tentara NICA memukuli masyarakat yang sedang beribadah dan menginjak serta merobek—robek Al qur’an di dalam masjid. Insiden ini memicu kemarahan masyarakat Luwu, sehingga terjadi perlawanan pada tanggal 23 Januari 1946. Setiap tahunnya masyarakat Luwu memperingati hari ini sebagai Hari Perlawanan Masyarakat penjelasan mengenai masjid bersejarah di Indonesia. Masjid bersejarah ini juga menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Semoga uraian ini dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air akan kekayaan sejarah yang dimilliki. Semoga bermanfaat. 650bangunan peninggalan sejarah terdampak ledakan Beirut pada Agustus lalu Rumah-Rumah Peninggalan Ledakan Beirut yang Kian Terkikis | Republika Online REPUBLIKA.ID dp27.
  • 6xmc868icv.pages.dev/574
  • 6xmc868icv.pages.dev/538
  • 6xmc868icv.pages.dev/632
  • 6xmc868icv.pages.dev/774
  • 6xmc868icv.pages.dev/414
  • 6xmc868icv.pages.dev/55
  • 6xmc868icv.pages.dev/835
  • 6xmc868icv.pages.dev/16
  • jelaskan mengapa semua bangunan masjid peninggalan sejarah di indonesia